oleh

Banjir Kiriman Malaysia Datang Dini Hari, 10 Desa di Kecamatan Lumbis Hulu Terendam

NUNUKAN, infoSTI – Banjir bandang melanda Kecamatan Lumbis Hulu, wilayah terisolir di Perbatasan RI – Malaysia, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (10/1/2025).

Kasubid Informasi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir, mengatakan, banjir bandang tersebut, terjadi pada sekitar pukul 03.00 wita, saat warga tertidur lelap.

‘’Saat warga sedang tidur nyenyak,sekitar pukul 03.00 wita, tiba tiba datang air deras, berbentuk gumpalan air, mencapai sekitar 2,3 meter, masuk perkampungan warga, memenuhi parit parit, hingga akhirnya meluap dan membanjiri kolong rumah warga,’’ ujarnya, saat dihubungi.

Karena terbiasa dengan banjir, warga tidak panic, dan sebagian segera mengungsi ke tempat aman, ke perbukitan/gunung. Sebagian ada yang mengungsi ke Gereja GKII.

‘’Sebagian warga tetap berada di dalam rumah, karena terjebak banjir dari Sungai Sedalir dan Sulon. Tidak bisa kemana mana,’’ kata Basir.

Laporan yang diterima BPBD Nunukan, dari Camat Lumbis Hulu, Justinus, sejumlah fasilitas pemerintah terendam banjir.

Diantaranya, Kantor Desa Tuntulibing, gedung SD 001 dan SMPN 1 Lumbis Hulu, dan Pustu Tau Lumbis.

Selain itu, tiang PLN roboh, dan 10 unit home stay terendam, dan faasilitas jembatan, rusak parah.

‘’Ada juga laporan Pos Satgas Pamtas RI – Malaysia Sumantipal, terendam banjir. Kita masih mendata segala kerusakan imbas dari banjir kiriman Malaysia ini,’’ kata Basir lagi.

Banjir perlahan surut pada pukul 04.00 wita. Laporan yang diterima BPBD Nunukan, para warga yang sebelumnya mengungsi, mulai kembali ke pemukiman sekitar pukul 07.00 wita.

Pukul 08.00 wita, terlihat kesibukan warga yang kebanjiran, membersihkan rumah, dan mencuci semua pakaian, peralatan dan perabotan yang penuh lumpur akibat banjir kiriman.

‘’Laporan sementara yang kami peroleh, sekitar sepuluh Desa di Kecamatan Lumbis Hulu terdampak banjir. Kondisi signal internet, menjadi kendala kami dalam pendataan dan komunikasi,’’ jelasnya.

Untuk diketahui, Banjir rutin terjadi setiap tahun di wilayah perbatasan Indonesia– Malaysia, di Kabupaten Nunukan Kaltara.

Banjir tersebut merupakan kiriman dari Malaysia.

Banjir berasal dari Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia. Kemudian mengalir ke sungai Pampangon, berlanjut ke sungai Lagongon, ke Sungai Pagalungan, yang masih wilayah Malaysia.

Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui sungai Labang, sungai Pensiangan dan sungai Sembakung.