NUNUKAN, infoSTI – Sejumlah alat kelengkapan Pilkada serentak 2024, telah tiba di Nunukan meski sebelumnya sempat tertahan beberapa hari di Kota Tarakan, karena kendala jadwal pemberangkatan kapal fery.
Ketua KPU Nunukan, Riko Ardiansyah, mengatakan, alat kelengkapan Pilkada 2024, saat ini tersimpan di gudang logistic KPU, di Jalan RA Bessing, Selisun, Nunukan Selatan.
‘’Alat kelengkapan pemilu sudah kita terima. Kita akan kembali merumuskan mekanisme pendistribusian yang biasanya dilakukan H -8,’’ ujarnya, ditemui Jumat (18/10/2024).
Alat kelengkapan yang sudah ada di gudang logistic KPU Nunukan, masing masing, surat suara untuk Pemilihan Gubernur Kaltara, sebanyak 79 koli/157.286.
Surat suara untuk pemilihan Bupati, sebanyak 80 koli/ 159.280 lembar (plus lembar PSU).
Segel sebanyak 13 boks/25.188 buah, kabel ties sebanyak 6.864. Tinta sebanyak 26 boks atau sekitar 1.008 bungkus.
Kotak suara sebanyak 1.050 pcs, dan bilik suara sebanyak 2.016 pcs.
‘’Tahapan menuju pemilihan masih panjang. Kita segera kirim tim survey untuk menjadi ukuran dalam menetapkan standar harga carter kapal jongkong atau pesawat. Untuk jaga jaga dan menjadi opsi lain juga,’’ jelasnya.
Riko menegaskan, kondisi geografis Kabupaten Nunukan, tak memiliki kemudahan akses transportasi ataupun saling terhubung satu daratan layaknya Pulau Jawa.
Dibutuhkan biaya dan ongkos tak murah untuk distribusi logistic, terlebih ketika keadaan cuaca sedang tidak menentu.
Sebagai gambaran, distribusi logistic ke dataran tinggi Krayan, hanya bisa dilakukan dengan pesawat terbang.
Sementara yang tersedia, adalah pesawat perintis, dengan kemampuan kargo sangat minimal.
Biaya sewa/carter, bisanya mencapai Rp 70 juta dalam sekali flight. Begitu juga dengan daerah Kecamatan Lumbis Ogong, Lumbis Hulu, Lumbis Pansiangan yang hanya bisa ditempuh menggunakan kapal jongkong, dengan melintasi arung jeram/bertaruh nyawa.
Biaya carter kapal jongkong dari Kecamatan Lumbis ke Kecamatan Lumbis Ogong, Lumbis Hulu dan Lumbis Pensiangan, hampir Rp 10 juta untuk satu kapalnya.
Dan tentu saja, distribusi logistic, memungkinkan menggunakan lebih dari 2 unit kapal jongkong.
‘’Makanya kita rapatkan, kita rembug dulu bagaimana mekanismenya. Dan perlu menjadi pertimbangan, dimana Mabes TNI sudah menyatakan bahwa alutsista TNI siap digunakan untuk pengiriman logistic dengan karakteristik wilayah khusus,’’ kata Riko.