NUNUKAN, infoSTI – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengapresiasi aksi senyap Tim Mabes Polri yang mengamankan sejumlah polisi di Nunukan yang ‘bermain’ dengan narkoba.
Langkah tegas tersebut, menjadi harapan bagi pemberantasan peredaran narkoba di perbatasan RI – Malaysia dan menegaskan komitmen War Of Drugs/Perang terhadap Narkoba.
“Penangkapan ini membuktikan kepada publik bahwa di tubuh internal Polri, tidak main-main dalam memberantas sebuah kasus. Apalagi yang terlibat di dalam peredaran kasus narkoba ialah oknum polisi itu sendiri,” ujar Ketua Cabang PMII Nunukan, Yustin Yusuf, Jumat (11/7/2025).
Yustin menegaskan, PMII Nunukan sangat mendukung tindakan Mabes Polri, Polda Kaltara dan juga Polres Nunukan dalam melakukan penangkapan terhadap oknum polisi, terduga kasus peredaran narkoba di Kabupaten Nunukan.
Menurutnya, aksi tersebut membuktikan bahwa siapapun orangnya, punya derajat sama di mata hukum.
Meskipun pelakunya adalah penegak hukum itu sendiri.
“Kasus ini juga bisa membuktikan kepada publik dan masyarakat bahwa masih ada penegak hukum yang bisa dipercaya untuk menegakkan hukum,” kata Yustin.
Diberitakan, Kasat Reserse Narkoba Polres Nunukan, Kalimantan Utara, Iptu SH, bersama enam anggota polisi lainnya, diamankan oleh Tim Kasubdit 4 Mabes Polri dalam operasi yang berlangsung pada Rabu (9/7/2025).
Penangkapan tersebut menghebohkan publik dan memicu berbagai spekulasi di media sosial.
Penangkapan dilakukan di wilayah Aji Kuning, Pulau Sebatik, dan diduga merupakan bagian dari rangkaian pengembangan kasus, meskipun belum dijelaskan secara perinci apakah terkait dengan kasus narkoba atau pelanggaran lain.
Setelah melakukan penangkapan, Tim Mabes Polri juga menggeledah rumah Iptu SH di Jalan Pembangunan RT 10, Kelurahan Nunukan Barat.
Namun belum ada keterangan apakah ditemukan barang bukti terkait narkoba dalam penggeledahan tersebut.