oleh

Krayan di Tengah Ancaman Krisis Sembako, Andalkan SOA Jembara, Berharap Solusi dari Pesawat Dengan Misi Kemanusiaan  

NUNUKAN, infoSTI – Lima Kecamatan di dataran tinggi Krayan, yang merupakan perbatasan RI – Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masih terancam kekurangan bahan pangan.

Kerusakan akses jalan dan adanya pengetatan sempadan/perbatasan Negara di Bakelalan Malaysia, menjadi alasan dari keadaan kekurangan stok Sembako, yang mengancam Krayan Induk, Krayan Selatan, Krayan Tengah, Krayan Barat, dan Krayan Timur.

‘’Kondisi Krayan saat ini, dengan kerusakan akses jalan dan pembatasan untuk barang kawalan (subsidi), ketersediaan stok berkurang, kenaikan harga cukup signifikan, gula, minyak goreng, LPG dan BBM,’’ ujar Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan perdagangan (DKUKMPP) Nunukan, Dior Frames, dihubungi Senin (17/2/2025).

Sudah lebih sepekan, ketersediaan Sembako dan bahan pokok penting lain di perbatasan darat langsung dengan Malaysia ini, serba terbatas. Akibatnya, harga terus merangkak naik.

Data DKUKMPP Nunukan mencatat, harga di awal pengetatan sempadan dan di tengah kerusakan infrastruktur Krayan akibat musim hujan, gula pasir dan minyak goreng yang tadinya dijual Rp 22.000/Kg, naik menjadi Rp 28.000/Kg.

Tepung dijual Rp 26.000 dari harga normal Rp 20.000. Telur ayam, dijual Rp 120.000/rak, dari harga normal Rp 80.000.

Dan harga bensin eceran, dijual Rp 20.000/liter, dari sebelumnya Rp 18.000/liter.

‘’Pasokan terbatas, dan kita hanya menggunakan SOA Jembara (Jembatan Udara),’’ kata dia.

Saat ini, Pemda Nunukan sedang mengupayakan rapat koordinasi antar instansi, untuk penanggulangan kelangkaan Sembako dan tingginya harga di Krayan.

Sementara ini, Pemda Nunukan juga sedang mengupayakan perbaikan akses jembatan penghubung antar kecamatan yang terputus.

Serta bersurat ke Pemprov Kaltara, agar melakukan perbaikan jalan jalan di Krayan, yang merupakan domain provinsi.

‘’Untuk teman teman distributor, pedagang besar di Long Bawan (Krayan Induk), kita minta melakukan pemesanan barang melalui pesawat pesawat dengan misi kemanusiaan,’’ kata Dior.

‘’Untuk Jembara, kita upayakan menambah frekuensi penerbangan. Tapi hingga saat ini, masih ada kendala dengan efisiensi anggaran,’’ jelasnya.

Kerusakan infrastuktur di Krayan akibat musim penghujan, berimbas pada kelangkaan Sembako.

Jalanan menjelma lumpur yang menenggelamkan ban mobil. Untuk melalui jalanan rusak, masyarakat harus memberangkatkan dua unit mobil, dengan tujuan ketika satu mobil terjebak lumpur, mobil lainnya akan mencoba mengeluarkannya dengan menariknya.

Kondisi ini, membuat perjalanan yang biasanya hanya ditempuh 3 smpai 4 jam, membutuhkan waktu sehari semalam.

Tidak jarang, masyarakat harus tidur di tengah hutan karena mobil mereka terjebak lumpur.

Belum lagi barang barang yang selama ini didatangkan dari Malaysia, mengalami lonjakan harga karena sulitnya akses jalan.

Selain itu, adanya pengetatan di perbatasan Negara, di Bakelalan, menjadi faktor pemicu lain dari ancaman kekurangan pangan di wilayah yang hanya bisa diakses dengan pesawat terbang perintis dari Ibu Kota Kabupaten Nunukan ini.