oleh

Buka Rakorda, Irwan Sabri Minta OPD Pastikan 17 Arah Baru Menuju Perubahan Terealisasi 100 Persen

NUNUKAN, infoSTI – Bupati Nunukan, Irwan Sabri, membuka acara Rapat Koordinasi dan Pengendalian (Rakorda) Pelaksanaan RKPD Triwulan Ke – 3 Tahun 2025, di Kantor Bupati Nunukan, Rabu (22/10/2025).

Dalam pemaparannya, ia mengingatkan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memastikan program 17 arah baru menuju perubahan, terealisasi 100 persen.

“Untuk memastikan realisasi program tersebut, saya bersama dengan Wakil Bupati, Plt. Sekda dan Kepala Bappeda Litbang akan langsung melakukan pendalaman,” ujarnya.

Selain ingin memastikan realisasi program 17 arah baru menuju perubahan, Bupati Irwan dalam kesempatan itu juga meminta agar para kepala OPD bisa mempercepat realisasi fisik dan keuangan kegiatan di OPD-nya masing – masing.

‘’Jika menemui hambatan, lakukan koordinasi dan sinergi lintas OPD, termasuk melakukan inovasi dan tukar pengalaman agar penyelesaian programnya bisa lebih efektif dan efisien,’’ tegasnya.

Rakorda diikuti oleh Plt. Sekretaris Daerah Jabbar, Para Kepala OPD, Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D), dan kepala bagian serta kepala bidang.

Untuk diketahui, Program 17 arah baru menuju perubahan adalah program unggulan yang menjadi janji politik Bupati Irwan Sabri dan Wakil Bupati Hermanus.

  1. Memastikan ketersediaan air bersih di seluruh wilayah.

Pemkab Nunukan menganggarkan Rp 32,2 miliar pada program ini.

Diantaranya, jaringan perpipaan sebesar kurang lebih Rp6,6 miliar dengan kapasitas 2 liter per detik, optimalisasi SPAM di desa-desa kurang lebih Rp 1 miliar dengan volume 5 unit dan anggaran untuk pembebasan embung Lapri di Sebatik.

  1. Memastikan Kebutuhan Energi Listrik terpenuhi.

Disini listrik masuk desa sudah mencapai 129 rumah warga di Desa Tagul dan Desa Lingsayung dengan pembangunan solar home system (SHS) PLTS Nunukan. Total anggaranya Rp2,3 miliar.

Begitu juga rencana revitalisasi PLTS Komunal dalam Road Map PLN 2025, khususnya di desa Tepian, Sembakung.

Lalu, ada usulan pembangunan PLTS Sebakis ke APBN melalui Dinas ESDM Provinsi Kaltara senilai kurang lebih Rp9,5 milair. Usulan ini telah memiliki dokumen FS dan DED melalui APBD Kaltara tahun 2024.

  1. Seratus kilometer jalan tani per tahun.

Terdiri dari pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan tani. Dalam program ini terdiri dari 115 paket dengan nilai Rp20,115 miliar. Bahkan, saat ini sudah melampaui dari target.

  1. Memastikan pembangunan jalan 50 km jalan penghubung kecamatan dan desa.

Saat ini, pembangunan jalan sudah ada 5 km dengan anggaran Rp8,779 miliar yang terletak di Nunukan, Nunukan Selatan, Sebatik Barat, Sebatik Utara, Tulin Onsoi, Sebuku, Sei Menggaris, Sembakung Atulai, Krayan Barat dan Krayan Timur.

Kemudian rekontruksi Jalan sepanjang 17 km yang berada di Tulin Onsoi, Nunukan, Nunukan Selatan, Krayan Selatan, Sembakung Atulai, Sembakung, Krayan Timur, Sebatik Utara dan Sebatik Barat.

  1. Alat Berat untuk Kecamatan.

Saat ini, Bupati Nunukan telah mengangharkan lima alat berat. Penggunaan alat berat ini, ditegaskan Irwan Sabri bisa digunakan untuk mempercepat pembukaan dan pemeliharaan jalan, secara gratis.

Bahkan, Irwan menargetkan per tahun pihaknya akan menyalurkan 5 alat berat, sehingga dalam lima tahun menjabat sudah melebihi dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Nunukan.

  1. Rumah Layak Huni.

Target saat ini 200 unit pertahun. Hingga saat ini, sudah terealisasi 32 unit dan dipastikan progres selanjutnya akan terus dilakukan.

  1. Seragam Gratis untuk Siswa SD dan SMP.

Penyediaan seragam gratis ini tak hanya berlaku bagi SD maupun SMP status negeri, namun swasta juga diberikan.

Anggaran seragam gratis sudah disiapkan dengan total Rp 4,291 miliar.

Pengadaan perlengkapan peserta didik SD senilai Rp 3.356.500.000,- Sementara, untuk perlengkapan peserta didik SMP Rp 1.565.932.500,-

Dijelaskannya, nilai Rp 3,3 miliar seragam SD diperuntukkan untuk 4.795 set dengan seragam merah putih dan pramuka.

Sedangkan seragam SMP sebanyak 3.762 set untuk pakaian biru putih. Jumlah ini berdasarkan perhitungan dari Dinas Pendidikan.

  1. Beasiswa Pelajar dan Mahasiswa.

Di program ini, Pemkab memberikan 1.024 penerima manfaat terdata, mulai dari SD, SMP hingga perguruan tinggi. Dengan anggaran Rp 7,146 miliar.

  1. Satu sekolah satu Starlink yang tidak terjangkau jaringan internet.

Hingga saat ini sudah mencapai 90 persen sekolah yang blank spot area yang dipasangi Starlink.

Totalnya sudah ada 72 SD di 17 kecamatan dengan anggaran Rp 3,6 milair. Untuk tingkat SMP, sudah ada 13 SMPN di 9 lokasi dengan anggaran Rp195 juta.

  1. Penguatan Layanan RSUD dan RS Pratama.

Diantaranya, meningkatkan pengawasan secara menyeluruh terhadap layanan utama dan penunjang.

Kemudian meningkatkan status RS Pratama Sebuku dan Sebatik menjadi tipe D.

  1. Memastikan pemenuhan tenaga medis dan dokter spesialis.

Pemkab Nunukan sudah mengusulkan untuk pemenuhan dokter program pendayagunaan dokter spesialis (PPDS) ke Kementerian Kesehatan.

Diantaranya, dokter spesialis di RS Pratama Sebuku sebanyak 5 orang. Dokter spesialis di RS Pratama Sebatik 4 orang.

Selain itu, pihaknya juga menginisiasi MoU dengan perguruan tinggi terkait pemenuhan tenaga medis untuk rumah sakit rujukan. Di program ini, anggaran yang disiapkan Rp1,929 miliar.

  1. Bantuan Pertanian termasuk bibit, pupuk, dan alat pertanian gratis bagi petani kecil.

Untuk pengadaan alsintan untuk kelapa sawit, berupa Dodos, gancu, gerobak dorong, handspray, parang, pisau sawit, tojok, dianggarkan senilai Rp1,5 miliar.

Untuk Kecamatan Lumbis 100 buah dan Sembakung Atulai 175 buah.

Sedangkan untuk pupuk NPK Sawit, dianggarkan Rp 600,3 juta untuk Lumbis dan Sebuku.

Bibit Kakao dan NPK Kakao senilai Rp 342 juta untuk 10 hektar di Sebatik Tengah.

Alsintan jenis Combine Harvester satu unit, hand traktor satu unit, mesin cultivator 8 unit, pompa air 3 set yang senilai Rp1,327 miliar di Sebatik Barat dan Nunukan.

  1. Kampung Pertanian Hortikultura.

Desa-desa disiapkan menjadi pusat produksi sayur dan buah. Seperti pisang, durian, aneka jeruk, sayuran daun dan buah musiman.

Begitu juga pengembangan cabe yang dianggarkan lebih dari Rp 83 juta.

  1. Menjaga stabilitas rumput laut melalui Perda.

Saat ini, sudah ada dilakukan ekspor rumput laut ke Korea Selatan. Hal ini tentunya dapat stabilisasi harga dan ekspor rumput laut lewat kerja sama dengan perusahaan swasta.

  1. Dukungan Nelayan seperti Alat tangkap dan program kampung budidaya.

Saat ini terus digenjot. Bahkan, pengadaan alat tangkap perikanan ramah lingkungan sudah dianggarkan senilai Rp 400 juta dengan jenis gill net dan tramel net sebanyak 40 paket.

Pengadaan sarana budidaya rumput laut berupa trail, terpal dan waring senilai Rp 800 juta.

  1. Pemberian bantuan modal dan peningkatan keterampilan pelaku UMKM.

Pemkab sudah memberikan subsidi bantuan KUR 0 persen dengan target 54 usaha mikro.

Untuk plafon Rp10 juta sebanyak 35 orang, plafon Rp 20 juta sebanyak 14 orang dan plafon Rp 25 juta sebanyak 5 orang. Dengan nilai anggaran Rp50 juta.

  1. Program Unggulan Desa.

Tiap desa diminta merancang satu program unggulan berbasis potensi lokal. Dimana, BUMDES nantinya akan diperkuat.