oleh

Presentase Belanja Masih Rendah, Gubernur Kaltara Instruksikan Seluruh OPD Percepat Realisasi Belanja Tumbuhkan Ekonomi Daerah

TANJUNG SELOR, infoSTI – Gubernur Kalimantan Utara Dr. H. Zainal A Paliwang, SH.,M.Hum dan Wakil Gubernur Ingkong Ala, SE.,M.Si berkomitmen meningkatkan realisasi pendapatan daerah, sekaligus realisasi belanja APBD 2025, sebagaimana diamanatkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Keuangan (Menkeu) saat Rapat Percepatan Realisasi belanja untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi, secara virtual, Senin (20/10/2025).

“Mesin swasta dan mesin Pemerintah harus bergerak bersama untuk menumbuhkan ekonomi. Mesin Pemerintah itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menstimulasi swasta,” ujar Zainal.

Kemendagri turut mengawasi dan mengevaluasi pendapatan dan belanja daerah.

Berdasarkan laporan Mendagri bahwa realisasi pendapatan daerah di Indonesia (Provinsi dan Kabupaten/Kota) sudah mencapai Rp 949,97 triliun atau 70% pada 30 September 2025.

Dan, Provinsi Kaltara, merupakan Provinsi lima teratas dengan realisasi pendapatan tertinggi, yaitu mencapai 76,97% di bawah Maluku Utara 83,84%, Kalimantan Selatan 79,34%, DI Yogyakarta 79,33 dan Nusa Tenggara Barat 77,64%.

Sementara terhadap tren realisasi belanja Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia pada 2025, sedikit melambat dibanding 2024.

Realisasi belanja per 30 September 2025, sebesar Rp 770,13 triliun atau 56,07% dibanding tahun 2024 periode yang sama, yaitu Rp 817,79 triliun atau 57,20%.

Secara Nasional, persentase belanja Provinsi Kaltara masih tergolong rendah (di bawah 70%), yakni 51,93 persen.

Untuk itu, Zainal menginstruksikan agar seluruh OPD melaksanakan percepatan belanja demi menumbuhkan perekonomian daerah.

“Segera belanjakan anggaran yang ada, tidak menunggu akhir tahun. Kualitas belanja juga tetap harus diperhatikan, agar berdampak untuk masyarakat. Idealnya, pendapatan tinggi, belanja juga harus tinggi,” tegasnya.