oleh

Sebanyak 140 Mahasiswa Baru UT di Kabudaya Mengikuti LPKBJJ, Mayoritas Perangkat Desa dan Kades

NUNUKAN, infoSTI – Sebanyak 140 mahasiswa baru Universitas Terbuka (UT) di wilayah Kabudaya, mengikuti acara Orientasi Studi dan Pelatihan Keterampilan Jarak Jauh, di Gedung BPU, Mansalong, Lumbis, Sabtu (6/9/2025).

Mayoritas mahasiswa, terdiri dari perangkat desa dan Kepala Desa ini, diberikan pembekalan untuk Layanan Pendukung Kesuksesan Belajar Jarak Jauh (LPKBJJ) yang dilaksanakan 6-7 September 2025.

Wakil Bupati Nunukan, Hermanus mengucapkan terimakasihnya kepada Universitas Terbuka Tarakan yang telah membuka kelas jauh di wilayah Kabudaya.

UT Tarakan juga telah memberikan akses kemudahan dengan perluasan akses pendidikan tinggi model pembelajaran jarak jauh yang adaptif dan inklusif kepada para Kepala desa dan perangkat desa yang kini menjadi mahasiswa baru.

“Kami sangat mendorong peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Kabudaya ini. Dengan sistem digitalisasi jaman sekarang, kalau aparatur desa tidak mengikuti dengan tidak mengembangkan SDM, dipastikan desa tersebut akan ketinggalan. Mau tidak mau, suka tidak suka harus didorong demi tuntutan itu,’’ ujar Hermanus.

Menurut Hermanus, mutu kualitas kehidupan bisa sejajar dengan perkembangan kemajuan jaman ke depan.

Dengan alokasi 10 persen dari dana desa, Pemkab Nunukan memiliki keyakinan akan mampu mencerdaskan masyarakat yang ada di desa.

Hermanus menyadari, tidak semua orang bisa mengakses pendidikan (kuliah) secara tatap muka karena keterbatasan jarak, waktu maupun biaya.

Untuk itu, Pemerintah Daerah mengandeng Universitas Terbuka (UT) Tarakan untuk mengakomodir hal tersebut.

Adanya 140 mahasiswa baru UT dari Kabudaya, menjadi langkah awal yang baik dalam mengurai masalah IPM.

“Inilah keunggulan pendidikan jarak jauh, membuka kesempatan bagi mereka yang terkendala secara geografis maupun finansial untuk tetap menimba ilmu,” jelas Hermanus.

Ia menegaskan, Pemerintah Daerah masih berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, karena rating indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Nunukan Tahun 2024, terendah di Provinsi Kaltara.

Kabupaten Nunukan berada pada angka 69,2, dimana angka tersebut, berasal dari akumulasi 232 Desa yang tersebar di Kabupaten Nunukan.

‘’Melalui program ‘ Desa Cerdas’ kami mendorong alokasi 10 persen dari dana desa diprioritaskan untuk beasiswa pendidikan. Jika langkah ini di jalankan secara konsisten mulai 2026, maka pada tahun Tahun 2030 kita mampu mencapai target IPM 75 poin,’’ kata Hermanus.

‘’Dengan demikian, investasi sumber daya manusia akan menjadi kunci untuk mewujudkan desa cerdas – Indonesia Maju 2045,’’ urainya.

Jangan Lewatkan: