NUNUKAN, infoSTI – Kecelakaan laut speed boat Cinta Putri yang memuat belasan penumpang, Rabu (29/1/2025), menjadi sorotan tajam karena nihilnya manifest/daftar penumpang, dan tidak adanya izin dari Pos Pelayanan Dinas Perhubungan.
“Speed Cinta Putri tidak ada izin kepada petugas Pos Dishub. Itu kenapa tidak ada manifest, tidak ada perlengkapan safety standar untuk pelayaran bagi para penumpang,’ ujar Kepala Dinas Perhubungan Nunukan, Muhammad Amin, dihubungi Kamis (30/1/2025).
Dari laporan petugas Dishub yang menempati Pos tiket Dermaga Pemda Nunukan, masing masing, Dermaga Jamaker, Dermaga Inhutani maupun Dermaga Sei Bolong, speed boat Cinta Putri tidak melapor di salah satu dermaga tersebut.
“Informasi yang saya dapat, speed (Cinta Putri) berangkat dari pangkalan rakyat Haji Putri. Itu pangkalan tradisional yang dikelola swasta,” jelas Amin.
Dengan rangkaian fakta yang diperoleh Dishub Nunukan, Amin mengatakan, kemungkinan besar, speed boat tersebut merupakan speed sewa/carter.
Sejauh ini, Amin juga mengaku belum tahu pasti tujuan speed boat.
“Sejauh yang saya tahu, dan dari informasi Kabid Hubla (Perhubungan Laut) kami, tujuan speed adalah ke Kanduangan, namun sebagian akan turun di Tinabasan,” kata dia.
Dishub Nunukan juga masih melakukan investigasi, apakah speed boat Cinta Putri terdaftar sebagai speed penumpang, atau hanya speed milik perorangan saja.
“Kita juga belum tahu status speednya. Kita masih investigasi di lapangan juga,” imbuh Amin.
Speed boat Cinta Putri bermesin 200 PK yang berlayar dari Nunukan menuju Tinabasan, memuat belasan penumpang, terpecah diduga akibat menghantam ombak, saat hendak masuk perairan Sei Ular, Rabu (29/1/2025) siang.
Saksi mata kejadian, Yudha Aji menuturkan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.00 wita.
“Pas saya naik speed dari Seimanggaris ke Nunukan, sekitar pukul 13.00 wita, kami melihat banyak yang tenggelam karena speednya pecah,” tuturnya, melalui sambungan telfon.
Speed boat yang dinaiki Aji, berhasil mengangkat 5 korban, dan segera melarikannya ke Dermaga Sei Bolong Nunukan.
Kabar tersebut, menyebar dengan cepat, sehingga beberapa speed tujuan Seimanggaris – Nunukan dan sebaliknya, segera menolong para korban.
Yudha yang ikut menolong korban, sempat menanyakan ke korban selamat tujuan mereka.
“Saya tanya kenapa tenggelam, tapi belum jelas. Itu jalurnya banyak rumput laut, kemungkinan pondasi dia tabrak, atau lawan ombak. Tapi saya kurang pasti,” kata Yudha