oleh

Evaluasi Program MBG, Sekolah Jadwalkan Pendataan Berat Badan Murid dan Peningkatan Daya Fikir Setiap Bulan

NUNUKAN, infoSTI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan untuk perbaikan gizi, peningkatan inteligensia generasi bangsa, sudah berjalan 5 hari, sampai Jumat (10/1/2025) hari ini.

Anak anak murid, pelajar dan siswa di Nunukan, Kalimantan Utara, cukup antusias dan terbantu dengan adanya MBG, khususnya anak anak yang jarang sarapan, dan tidak membawa bekal/uang saku ke sekolah.

‘’Sejauh ini anak anak selalu menghabiskan makanannya. Tidak ada yang tidak makan, tapi beberapa anak ada yang pilih pilih juga jenis makanannya,’’ ujar Kepala Sekolah SDN 001 Nunukan Selatan, Muhyiddin, saat ditemui.

Kendati demikian, Muhyiddin membuat sejumlah catatan sebagai evaluasi dan koreksi, dengan harapan, realisasi MBG, bisa berjalan lebih baik dan lancer.

Diantara catatan pihak SDN 001, Pihak Yayasan Abi Al Ummi, selaku penyedia MBG, diharapkan lebih tepat waktu dalam mendistribusikannya ke sekolah.

Meski ada ketentuan jarak antara lokasi sekolah dan dapur umum dengan ketentuan tidak boleh lebih 6 Km, tentu hal ini akan masuk dalam evaluasi, karena program, baru dimulai.

‘’Kami istirahat di pukul 09.50 wita. Jadi kita berharap makanan datang sekitar pukul 09.00 wita. Kita bagikan 15 menit sampai 09.15 wita, selanjutnya makan bersama pukul 09.30 wita. Jadi 09.50 wita, kita semua istirahat. Kalau distribusi setelah istirahat, saya takutnya tidak dimakan, karena anak anak sudah jajan,’’ kata Muhyiddin.

Catatan tersebut, sudah disampaikan ke pihak penyedia, sehingga distribusi MBG, sudah lebih pagi dialokasikan ke sekolah.

Selain itu, sekolah juga meminta ada sedikit variasi menu. Banyak anak anak yang tidak makan ayam, tapi makan ikan, dan sebaliknya.

Banyak anak anak yang tidak suka tahu, dan tidak makan sayur. Begitu juga dengan jenis buah yang dijadikan pelengkap menu, jangan selalu buah semangka.

Bisa diberi pisang, pepaya dan buah lainnya.

‘’Ini kembali ke pihak penyedia, karena memang menu tersebut seharga Rp 10.000 per porsinya. Catatan kami ini melihat dan mencermati reaksi murid murid kami, dan semoga menjadi bahan evaluasi,’’ katanya lagi.

Sejauh ini, murid murid SDN 001 Nunukan Selatan juga selalu menghabiskan makanannya.

Bagi anak yang tidak makan sayur atau tidak suka ayam, mereka kerap menyisihkannya, atau memberikan bagiannya untuk temannya.

‘’Dan sejauh ini memang belum ada susu sebagai pelengkap 4 sehat 5 sempurna. Dari pihak penyedia mengatakan susu dan daging, diberikan sebulan sekali. Itu merujuk anjuran kementrian juga, kata mereka,’’ jelasnya.

Selain sejumlah catatan tersebut, SDN 001 juga sudah mulai mendata perkembangan murid, serta data berat dan tinggi badan mereka.

Data tersebut akan dijadikan tolok ukur, untuk perbandingan pasca sebulan MBG berjalan.

‘’Kita lakukan inovasi ini. Kita juga ingin lihat sendiri sejauh mana perkembangan fisik anak, hingga daya fikir mereka setelah sebulan MBG berjalan,’’ kata Muhyiddin.

Di Nunukan, Kalimantan Utara, pelaksanaan MBG, baru menyasar di wilayah Nunukan Selatan, dengan dengan total sasaran sebanyak 2.556 pelajar.

Dengan rincian SDN 001 sebanyak 545 murid, SDN 002 sebanyak 556 murid, SDN 003 sebanyak 597 murid, dan SDN 005 sebanyak 284 murid. Lalu SMPN 4 sebanyak 224 pelajar, dan SMAN 2 sebanyak 360 siswa.

Adapun pelaksana/penyedia MBG, adalah PAUD Abi Al Ummi dengan dapur umumnya di Jalan Anasta Wijaya RT 02 RW 01, Kelurahan Nunukan Selatan.