oleh

Hilang Saat Kapal Diterjang Ombak, Firmansyah Ditemukan Tewas

NUNUKAN, infoSTI – Baru saja operasi pencarian hari kedua untuk Firmansyah (46), seorang nelayan Pulau Sebatik, Nunukan, Kaltara, yang hilang akibat kapalnya dihantam ombak pada Rabu (13/8/2025) dimulai, tim menerima kabar dari nelayan yang menemukan posisi korban.

”Pukul 08.30 wita, kami mendapat kabar keberadaan target pencarian. Korban ditemukan pelapor Pak Wanimbang di pondasi rumput laut miliknya,” ujar Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, Kamis (14/8/2025).

Lokasi penemuan, ada di koordinat 3°54’37.4″ LU 117°52’33.4″ BT.

“Korban dievakuasi ke Balansiku, Sebatik Barat,” kata Primayantha.

Sebelumnya, seorang nelayan dilaporkan hilang saat memukat rumput laut, di Perairan Tanjung Haus, Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (17/8/2025) dini hari.

Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik mengatakan, nelayan yang hilang bernama Firmansyah (46), warga Jalan Bhayangkara, RT 06, Desa Tanjung Harapan, Sebatik Timur.

“Kapal yang dinaiki korban dihantam ombak sampai karam,” ujar Primayantha, saat dihubungi Rabu malam.

Dari laporan yang diterima, korban berangkat untuk memukat rumput laut pada Selasa (12/8/2025) sekitar pukul 09.00 wita.

Korban melaut menggunakan kapal jongkong bermesin tunggal 15 PK, bersama dua nelayan lain, masing masing, Sahril (34) dan Agus (28).

Keduanya tercatat sebagai warga Jalan Bhayangkara, Desa Tanjung Harapan, Sebatik Timur.

Kejadian tersebut diketahui oleh nelayan bernama Junaidi dan nelayan lain yang juga memukat rumput laut di sekitaran pondasi perairan Tanjung Haus.

“Sekitar pukul 05.00 wita, Junaidi mendengar teriakan minta tolong. Ia bersama rekannya mencari sumber suara dan menemukan korban tenggelam bernama Agus,” tutur Primayantha.

“Korban lain, Sahril, ditemukan sekitar pukul 07.00 wita oleh pemukat rumput laut bernama Wawan,” imbuhnya.

Dari keterangan korban selamat, mereka bertiga berangkat melaut pada Selasa (12/8/2025) sekitar pukul 09.00 wita.

Mereka berangkat dari Desa Balansiku menuju Perairan Tanjung Haus untuk memukat rumput laut.

Sekitar pukul 01.30 wita pada Rabu (13/8/2025), perahu dengan muatan sekitar 1 ton rumput laut hasil memukat, dihantam gelombang besar yang mengakibatkan perahu karam.

Ketiga korban terbawa arus dan terpisah satu sama lain.

Korban Sahril sempat berpegangan pada pinggiran perahu yang karam,

sementara kedua rekannya terseret arus ke arah berbeda,” tuturnya lagi.