NUNUKAN, infoSTI – Bupati Nunukan, Kalimantan Utara, Irwan Sabri, meluncurkan tiga proyek perubahan, masing masing, SEPATU, PELITA dan KASIH JKN, Rabu (06/08/2025).
Proyek untuk langkah perubahan tersebut, merupakan bagian dari inovasi strategis para pejabat pemerintah Kabupaten Nunukan.
- Forum Pemuda Lintas Agama (PELITA), digagas Kepala Badan Kesbangpol, Hasan Basri, yang bertujuan mempererat kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Kabupaten Nunukan, khususnya di kalangan generasi muda.
Inisiatif ini hadir sebagai wadah dialog, kolaborasi, dan aksi nyata pemuda lintas iman dalam menjaga persatuan dan mencegah potensi konflik sosial sejak dini.
Melalui forum ini, diharapkan pemuda dari berbagai latar belakang agama dapat saling mengenal, memahami, serta bersama-sama menciptakan suasana damai dan harmonis di tengah masyarakat yang beragam.
PELITA menjadi platform dialog dan kolaborasi lintas iman dalam menyuarakan perdamaian dan toleransi, membentuk karakter pemuda yang damai dan moderat, serta tangguh dalam menghadapi isu-isu radikalisme dan intoleransi, menguatkan jaringan komunitas pemuda untuk memperkuat persatuan dan ketahanan nasional.
Program ini melibatkan sejumlah mitra strategis, antara lain, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kementerian Agama, Kesbangpol dan OPD terkait, Forkopimda Kabupaten Nunukan, Baznas, BUMN, BUMD, dan lembaga zakat Sektor swasta melalui program CSR PELITA menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Nunukan dalam menjaga keutuhan NKRI melalui jalur penguatan karakter pemuda dan toleransi lintas agama.
- SEPATU (Strategi Penataan PKL dan Penanganan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum), gagasan Kepala Satpol PP Mesak Adianto.
Strategi ini fokus pada penataan pedagang kaki lima (PKL) agar dapat berusaha secara legal, tertib, dan tidak mengganggu estetika kota, serta penanganan menyeluruh terhadap berbagai bentuk gangguan ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) yang kerap meresahkan masyarakat.
Proyek SEPATU mencakup langkah-langkah konkret seperti, Inventarisasi dan pemetaan komprehensif untuk mengetahui jumlah, profil dan lokasi operasional PKL, Penataan lokasi berdagang yang lebih manusiawi, aman, dan tidak mengganggu fasilitas umum, Penegakan Peraturan Daerah, khususnya Perda Nomor 5 Tahun 2017 tentang Ketenteraman dan Ketertiban Umum, Penguatan koordinasi antara OPD terkait, Satpol PP, serta pelibatan masyarakat.
Dua isu utama yang menjadi fokus strategi SEPATU adalah, ketidakteraturan PKL yang berdampak pada ketidaktertiban, ketidaknyamanan, serta menurunnya estetika kota.
Gangguan trantibum yang melanggar peraturan daerah dan mengganggu aktivitas masyarakat secara umum.
- Inovasi KASIH JKN dari Kepala Dinas Kesehatan Hj. Miskia yang bertujuan mendorong peran serta pihak swasta dan masyarakat dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional.
Kasih JKN bertujuan untuk menjalin kemitraan strategis antara pemerintah daerah dengan sektor swasta dan BUMN, sehingga dapat membantu pendanaan iuran JKN bagi masyarakat.
Kasih JKN diharapkan dapat mengurangi beban fiskal pemerintah daerah, memperluas cakupan kepesertaan JKN, serta memberikan perlindungan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Nunukan.
Dengan target capaian UHC sebesar 98 peserta pada tahun 2025, inovasi ini diyakini menjadi langkah konkret yang tidak hanya relevan secara kebijakan, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat.
“Saya yakin, tiga proyek perubahan ini akan membawa kita menuju pelayanan masyarakat yang semakin baik, cepat, dan mudah. Perubahan harus menjadi roh dan semangat dalam setiap kerja birokrasi, bukan semata-mata keterpaksaan,” ujar Irwan Sabri.