NUNUKAN, infoSTI – SMAN 3 Nunukan, Kalimantan Utara, memasuki tahun ketiga sejak dibuka 2023 lalu.
Pada SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) 2025, SMAN 3 Nunukan, menjadi satu satunya sekolah di wilayah perkotaan yang menerima murid dengan jarak domisili lebih dari 10 km.
Panitia SPMB 2025 untuk SMAN 3 Nunukan, Nur Alfian mengatakan, SMAN 3 Nunukan memang belum memiliki gedung sekolah sendiri, dan masih menumpang di SDN 011 Nunukan Barat.
‘’Tapi memang tujuan didirikannya SMAN 3 Nunukan untuk mengakomodir anak anak diluar zonasi/domisili, khususnya wilayah Binusan dan Binusan Dalam,’’ ujarnya, dikonfirmasi, Kamis (26/6/2025).
Untuk diketahui, sejak implementasi system zonasi pada PPDB untuk pendaftaran sekolah, anak anak di Desa Binusan dan Binusan Dalam, di Kabupaten Nunukan tidak terakomodir, akibat jangkauan jarak yang terlalu jauh.
Satu satunya sekolah yang ada dan tak terlalu jauh, hanya SMKN 1 Nunukan. Sehingga mereka mau tidak mau harus bersekolah di SMK.
‘’Jarak terjauh dalam system SPMB di SMAN 3 Nunukan, sekitar 8 Km. Tapi itu tembak lurus. Aslinya banyak bukit dengan jalan terjal berliku dan bisa lebih 10 km,’’ jelas Alfian.
Hal tersebut, pernah dibuktikan para guru, ketika ada beberapa siswanya tak masuk sekolah lebih dari 3 hari.
Mereka melakukan kunjungan ke rumah anak didik, dan melewati jalanan cukup jauh, di areal perkebunan.
‘’Jadi memang jarak pastinya itu lebih kalau 10 Km, itu pemukiman warga yang di kilometer 6. Ada yang lebih jauh lagi di Km 8,’’ katanya lagi.
Alfian menegaskan, jangkauan jarak SMAN 3 Nunukan memang paling jauh dibandingkan SMAN lain di Nunukan Kota.
Karena masih menumpang di Gedung SDN 011 Nunukan, jam belajar juga dimulai setelah para murid SD pulang, sekitar pukul 13.00 – 16.25 wita.
Adapun Gedung SMAN 3 Nunukan, baru mulai dibangun di daerah Sei Bilal, Nunukan Barat.
Saat ini, ada sekitar 203 siswa, dengan jumlah guru sebanyak 24 orang di sekolah ini.
‘’Hari terakhir SPMB di SMAN 3 Nunukan, tercatat sebanyak 123 calon murid baru, dengan rincian, 8 anak mendaftar melalui jalur prestasi, 33 anak melalui jalur afirmasi, dan 82 anak mendaftar di jalur domisili,’’ urai Alfian.