oleh

Mengenal Kucing Merah Kalimantan, Hewan Paling Misterius yang Akhirnya Terekam Kamera Setelah 20 Tahun Tak Pernah Terlihat

MALINAU, infoSTI – Salah satu satwa endemic Kalimantan, kucing merah, akhirnya menampakkan diri di Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Utara.

Kepala Balai Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), Seno Pramudito mengatakan, kamera pengintai/trap TNKM, menangkap gambar kucing merah Kalimantan sedang berjalan diatas batang pohon roboh pada 2023 lalu.

‘’Kalau melihat catatan di TNKM, terakhir kali kucing merah Kalimantan terlihat itu sekitar 2003. Artinya, terlihat kembali setelah 20 tahun kemudian,’’ ujarnya, dihubungi, Selasa (3/6/2025).

Kucing merah, termasuk binatang soliter, yang terbiasa berkeliaran sendiri, tak berkelompok, dan memiliki daya jelajah cukup tinggi.

Kendati demikian, biasanya kucing merah hanya mendiami hutan belantara yang lebat dan masih lestari.

‘’Itu juga yang menjadi alasan satwa khas Kalimantan ini jarang terlihat,’’ jelas Seno.

Meski soliter, bukan berarti keberadaan kucing merah Kalimantan tak banyak.

Data TNKM mencatat ada sekitar 2500 individu di seluruh Pulau Kalimantan. Termasuk di hutan yang ada di wilayah Sarawak, Malaysia.

Ciri fisik kucing merah Kalimantan, kata Seno, tidak jauh berbeda dengan kucing biasa.

Hanya saja, kucing merah memiliki tampilan tinggi sekitar 40 hingga 70 cm, ramping dan lebih panjang, menyerupai macan akar.

Bedanya, bulu macan akar memiliki motif loreng, sementara kucing merah terlihat menyala terang, dengan ekor panjang yang berbulu lebat.

‘’Kami cukup senang dengan hasil kamera trap yang merekam keberadaan kucing merah. Artinya, hewan langka tersebut belum punah,’’ imbuhnya.

TNKM, kata Seno, perlu melakukan observasi dan pendataan lebih rinci terkait habitat kucing merah.

Dan tentu saja, hal tersebut butuh waktu yang panjang, dengan tantangan luasnya hutan TNKM yang diperkirakan mencapai 1,272 juta hektar.

‘’Secara detail kami juga belum terlalu banyak informasi. Seperti apakah ada individu kucing merah yang pernah tertangkap manusia. Yang jelas, kita harus menjaga kelestarian satwa ini dari perburuan karena sangat langka,’’ kata dia.