NUNUKAN, infoSTI – SMPN I Nunukan, Kalimantan Utara, mengirimkan 6 pelajarnya untuk bertukar pengetahuan, adat istiadat, budaya, dan system pembelajaran, dengan SMPN I Balikpapan Kalimantan Timur.
Mereka adalah, Aqilah Titiana, Joevanca Elora Toya, Glory Khinawa, Gracia Natalie Imanuel Rumenggu serta si kembar Jesielin Gracea Yudha Popang dan Yesielin Angelica Yudha Popang.
‘’Program sister school ini perdana untuk Kabupaten Nunukan. Dari program ini, terjalin sebuah persaudaraan dalam bidang pendidikan, mekanisme pembelajaran, sampai adat istiadat dan budaya,’’ ujar Kepala Sekolah SMPN I Nunukan, Rustiningsih, ditemui Kamis (23/1/2025).
Nantinya, seluruh kondisi Kabupaten Nunukan yang merupakan perbatasan Negara RI – Malaysia ini, bakal menjadi cerita menarik untuk dibagikan.
Nunukan dengan budaya dari ragam etnies dan metode ajar yang diperoleh di sekolah, akan menjadi pertukaran pengetahuan dan memperluas khazanah pengetahuan pelajar yang diutus untuk Program Sister School ini.
‘’Pastinya akan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman. Entah itu tentang bagaimana menjalankan organisasi OSIS, pengelolaan perpustakaan, bagaimana pembelajaran disana, semua bakal menjadi oleh oleh untuk dibawa pulang dan dibagikan kepada pelajar lain sepulangnya nanti,’’ kata Rustiningsih lagi.
Anak anak SMPN I Nunukan juga bakal mengenalkan senam Yameto. Sebuah tarian yang dijadikan gerakan senam, dan menjadi produk asli Nunukan.
Senam yameto merupakan singkatan dari Yamu Ame Tonge, sebuah lagu dari Krayan yang artinya “Oh gadis, datanglah padaku”.
Gerakan gemulai dan musik yang harmoni, menggambarkan semangat, kelembutan, dan kekompakan masyarakat Dayak Lundayeh, dan menjadi perlambang bagi kebhinekaan di Nunukan.
Sister School, bisa diartikan sebagai kegiatan study banding dan study tiru, sehingga apa yang diperoleh dari kunjungan 6 pelajar Nunukan, akan menjadi materi untuk dibahas lebih lanjut, dan dipraktekkan di SMPN I Nunukan, dan sebaliknya.
‘’Mereka akan memulai kegiatan di SMPN I Balikpapan pada 3 Februari 2025, sampai 15 hari kedepan,’’ kata Rustiningsih.
Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Akhmad mewanti wanti agar utusan SMPN I Nunukan bisa menunjukkan mental juara dalam kunjungan mereka ke salah satu sekolah tertua dan terfavorit di Balikpapan tersebut.
‘’Bawa semangat juara untuk menunjukkan jati diri kita. Yakinkan dan tunjukkan kepada mereka, bahwa anak anak dari perbatasan RI – Malaysia, memiliki daya saing tinggi,’’ kata Akhmad.
Ia juga mengapresiasi SMPN I Nunukan yang berani menggagas Program Sister School.
‘’Semoga anak anak kita membawa kesan baik disana. Begitu juga saat kembali nanti, ada ilmu sebagai oleh oleh untuk dibawa ke Nunukan,’’ kata dia.