oleh

263 Siswa SD, SMP, SMA di Nunukan Menerima Bantuan Beasiswa PIP Dari DPR RI

NUNUKAN, infoSTI – Pemerintah Daerah Nunukan, Kalimantan Utara, menghadiri penyerahan Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 263 pelajar Nunukan, Selasa (12/8/2025).

Acara yang digelar di aula SD Fransico Yasinta, Sei Sembilan, Nunukan Selatan ini, merupakan program aspirasi Anggota DPR RI, Dedy Sitorus.

Politisi PDIP ini mengatakan, program pendidikan gratis dan kesehatan gratis merupakan mimpi dari partai PDI Perjuangan dari jaman Bung Karno.

Ia bertutur, dulu Bung Karno sering turun ke kampung-kampung mengajari anak-anak menulis dan membaca.

‘’Tahun 2014, saat PDI Perjuangan memenangkan Pemilu, Pemerintah mengeluarkan program yang namanya Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan seterusnya yang dijadikan program pemerintah yang berkelanjutan dan kali ini diteruskan oleh pemerintahan Presiden Prabowo,’’ ujarnya.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana untuk Kalimantan Utara bisa diperjuangkan 8.000 sampai 10.000 PIP, tahun ini jauh lebih sedikit karena turunnya anggaran.

Deddy menegaskan, beasiswa yang diserahkan ini adalah hak anak. Karena pendidikan adalah modal paling utama bagi sebuah bangsa untuk mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing.

Tahap pertama, beasiswa PIP diserahkan kepada 263 anak, dengan rincian, 164 siswa SD, 51 siswa SMP dan 48 siswa SMA.

Besaran beasiswa untuk murid SD Rp.450.000, untuk pelajar SMP sebesar Rp.750 .000 dan untuk siswa SMA sebesar Rp.1.800.000.

“Saya berpesan kepada wali murid penerima bantuan, agar beasiswa ini benar-benar dipergunakan untuk pendidikan anak dan jangan sekali – kali digunakan untuk kebutuhan lain,’’ pesannya.

Penyerahan beasiswa PIP di SD Fransisco Yasinta Nunukan menjadi momen penting, menunjukkan komitmen pemerintah dan perwakilan daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan

Dengan melibatkan dua unit Bank (BRI dan BNI) untuk pencairan, siswa penerima dapat lebih mudah mengakses dana beasiswa.

Hal ini menjadi langkah positif dalam memperlancar proses administratif. Namun perlu diwaspadai adanya potensi kendala dalam pencairan, seperti informasi yang kurang jelas kepada para penerima.

Wakil Bupati Nunukan Hermanus yang menghadiri acara ini menyampaikan terima kasih atas kepedulian DPR RI terhadap literasi anak anak perbatasan.

Hermanus mengatakan Pemerintah Kabupaten Nunukan saat ini fokus pada pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar yang memang menjadi kewenangan secara undang – undang.

Namun, Kabupaten Nunukan yang merupakan daerah perbatasan Negara, memiliki keterbatasan dan kesenjangan. Sehingga kehadiran pemerintah pusat sangat diperlukan.

“Banyak dampak yang dirasakan, termasuk anak-anak kita banyak juga di Malaysia, dari warga Indonesia di kebun sawit yang memang tidak mendapat pelayanan pendidikan. Bahkan ada secara administrasi penduduk mereka tidak punya identitas. Kedepannya kami akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait masalah masalah ini, kata Hermanus.