NUNUKAN, infoSTI – Seorang buruh perusahaan PT Warna Jaya Abadi (WJA) yang di Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Ahmad (47), akhirnya ditemukan tewas, Senin (30/9/2024) sore.
“Korban sudah ditemukan setelah dua hari pencarian,” ujar Kapolsek Sembakung, AKP Supriadi, dihubungi Selasa (1/10/2024).
Supriadi menjelaskan, Ahmad yang dilaporkan hilang di Dermaga logpond PT. WJA desa Lubakan Kecamatan Sembakung, Minggu (29/9/2024) sore.
Terus dicari dengan memperluas jangkauan dengan radius 1 Km dari lokasi kejadian, sampai hilir sungai Sembakung.
Jasad Ahmad, akhirnya ditemukan pada Senin (30/9/2024), sekitar pukul 17.38 wita di dasar sungai.
“Korban ditemukan didasar sungai. Masyarakat menggunakan peralatan tradisional berupa pancing baja,” jelas Supriadi.
“Korban diangkat dan dibawa ke rumah duka,” lanjutnya.
Setelah dimandikan dan dibungkus kafan, korban dikebumikan di TPU Gunung Kaung RT.05 Desa Atap Kecamatan Sembakung.
Supriadi menegaskan, dugaan sementara, korban jatuh ke sungai saat membersihkan kayu kayu yang tersangkut di sekitar dermaga.
Hal tersebut memang menjadi kebiasaan korban.
Polisi juga masih terus melakukan penyelidikan, menimbang riwayat korban yang memiliki penyakit asam lambung, mag akut dan sering sakit kepala.
Sebelumnya diberitakan, Seorang buruh perusahaan PT Warna Jaya Abadi (WJA) yang di Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Ahmad (47), dilaporkan terjatuh ke sungai, Minggu (29/9/2024) sore.
Warga Jalan Kanal, Desa Lubakan, Sembakung, tersebut, diduga terjatuh saat sedang membersihkan sampah, berupa ranting dan balok kayu yang kerap mengganggu jalur pelayaran kapal di alur sungai Sembakung.
Kapolsek Sembakung, AKP Supriadi, mengatakan, Ahmad merupakan motoris Long Boat yang dikenal cukup rajin.
Selain bertugas antar jemput karyawan perusahaan, korban juga bertugas mengambil makanan di dapur perusahaan untuk diantarkan ke para buruh PT WJA.
Hilangnya Ahmad, baru disadari para buruh PT WJA lain, ketika makanan jatah karyawan PT WJA, masih utuh di dapur.
‘’Biasanya, makanan diambil rutin pukul 17.00 wita, untuk diantarkan ke mess PT WJA, untuk para karyawan. Tapi kemarin, sampai pukul 17.30 wita, jatah makan karyawan masih utuh. Sehingga dilakukan pencarian terhadap Ahmad,’’ tuturnya.
Pencarian dilakukan di dermaga perusahaan. Mengingat korban memiliki rutinitas membersihkan kayu kayu ranting yang kerap hanyut dan menyangkut di lokasi tambat kapal di dermaga.
Namun di dermaga, teman teman buruh Ahmad, hanya menemukan sandal dan pakaian korban.
Pencarian berlanjut ke kamar korban. Terlihat Hp milik korban masih di carger, terdapat juga sepatu yang biasa korban pakai.
‘’Teman temannya menduga, korban jatuh ke sungai. Jadi korban juga memiliki riwayat asam lambung dan sering pusing tiba tiba,’’ jelas Supriadi.
Hilangnya Ahmad, menghebohkan para buruh dan penduduk Desa Tagul, Desa Atap dan Desa Lubakan.
Merekapun beramai ramai turun ke sungai melakukan penyisiran untuk mencari keberadaan korban.
‘’Dugaannya ada dua. Yang pertama korban mati lemas, dan kedua diserang predator. Di Sungai Sembakung banyak sekali predator, dan setiap hari naik ke pinggir sungai, berjemur, berjejer di pinggiran,’’ kata Supriadi.