NUNUKAN, infoSTI – PMI Nunukan, Kalimantan Utara, menugaskan 3 anggotanya, untuk PSP (Phsyco Social Suppport) atau trauma healing bagi 127 korban kebakaran Mansalong, pedalaman Nunukan.
Para relawan, bertugas memulihkan trauma bagi kelompok rentan, yang mayoritas anak anak usia sekolah.
“Kita tugaskan teman teman PMI yang bersertifikasi dan memiliki kemampuan dalam psikologi,” Ketua PMI Nunukan, Sadam Husein, Rabu (23/9/2025).
Anak anak di Mansalong, diberikan cerita hikayat dan sejarah. Mereka diajak menggambar, mewarnai, bermain beragam permainan tradisional dan edukatif.
Bagi para pelajar sekolah menengah, sejumlah game dimainkan, termasuk cerdas cermat dan pelajaran mengasikkan di alam terbuka.
“Setiap ada kebencanaan, PMI Nunukan memang menugaskan teman teman yang memiliki kemampuan PSP untuk membantu memulihkan kondisi mental dan psikologi korban,” tegasnya.
Tak hanya pembelajaran edukatif, petugas PMI membagikan buku buku bacaan sederhana bagi anak anak sekolah.
“PMI hadir dalam setiap misi kemanusiaan. Kita berharap aksi ini berdampak pada para korban,” kata Sadam.
Pasca kebakaran meluluhlantakkan pasar yang menjadi jantung ekonomi di Mansalong, Minggu (14/9/2025), PMI Nunukan bergerak mengumpulkan bantuan.
Sampai 23 September 2025, PMI Nunukan telah mengumpulkan donasi sebesar Rp 48.954.000.
Dengan rincian,
1. Penggalangan dana di jalan Rp 24.092.000.
2. Donasi melalui rekening Rp 575.000.
3. Penggalangan dana PMI Kecamatan Rp Rp 4.124.000
4. Penggalangan dana di sekolah sekolah Rp Rp 11.506.000
5. Sumbangan komunitas, organisasi dan mitra PMI Rp 8.657.000
PMI juga mengumpulkan 153 kardus bantuan barang, mayoritas pakaian layak pakai.
“Kita alokasikan bantuan tersebut bagi 107 KK atau 314 jiwa. Ini jumlah pendataan terakhir terhadap korban kebakaran Mansalong,” kata Sadam.
PMI Nunukan juga masih membuka donasi untuk para korban kebakaran Mansalong.
Donasi bisa dikirim ke nomor rekening Bankaltimtara 0091509342.
Kebakaran hebat terjadi di pedalaman Nunukan, Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Minggu (149/2025) sekitar pukul 03.00 wita, mengakibatkan puluhan rumah ludes terbakar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Arief Budiman mengatakan, api yang berkobar pada dini hari tersebut, membakar habis 51 unit bangunan, yang rata-rata merupakan rumah non permanen.
‘’Terdapat 3 unit Bangunan Asrama Pelajar, 48 unit Ruko yang terbakar dalam peristiwa kebakaran di Mansalong,’’ ujarnya, melalui rilis pers, Senin (15/9/2025).
Akibatnya, sekitar 56 KK kehilangan tempat tinggal. Lokasi kebakaran adalah areal pasar, tepat di jantung Desa Mansalong ini, menghambat roda perekonomian setempat.
Aktifitas anak sekolah yang terdampak kebakaran tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Aliran listrik putus, sementara instalasi air bersih rusak.
‘’Nilai kerusakan fisik perumahan sebesar Rp. 19.278.000.000. Ini belum termasuk isi rumah dan fasilitas umum yang ikut terdampak,’’ kata Arief.