oleh

Ikuti Kejurprov Kaltara 2025, PSTI Nunukan Berangkat Swadaya Tanpa Dukungan Anggaran KONI

NUNUKAN, infoSTI – Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Nunukan, Kalimantan Utara, memberangkatkan atletnya untuk Kejurprov Kaltara 2025 di Kota Tarakan, pada 22 – 28 September 2025.

Mirisnya, keberangkatan mereka, dilakukan mendiri, tanpa dukungan anggaran KONI.

Padahal, PSTI Nunukan, membawa nama Kabupaten, yang seharusnya menjadi tanggung jawab KONI daerah.

‘’Kami berangkat mandiri, tidak ada dukungan anggaran KONI. Saya sudah sampaikan masalah ini ke KONI, jawabannya memang tidak ada anggarannya,’’ ujar Ketua Cabor PSTI Nunukan, Asnawir, dihubungi Minggu (21/9/2025).

Jauh jauh hari, Asnawir sendiri mendatangi para atlet satu persatu, untuk latihan mandiri, bersiap menghadapi Kejurprov.

Harapannya, KONI segera mengalokasikan dukungan anggaran untuk Cabor PSTI yang merupakan salah satu Cabor langganan juara ini.

‘’Kita sudah sampaikan masalah ini ke KONI. Tapi memang kita tidak ada jatah anggaran itu. Jadinya saya mau tak mau tetap berangkatkan atlet dengan biaya pribadi,’’ kata dia.

Sebagai Ketua Cabor, Asnawir memiliki beban dan tanggung jawab moral terhadap para atletnya.

Dengan nihilnya dukungan anggaran KONI, PSTI Nunukan yang seharusnya memberangkatkan dua timnya, terpaksa hanya memberangkatkan satu tim saja.

Selain itu, dengan kerja keras atlet yang terus berlatih jauh jauh hari mempersiapkan diri untuk Kejurprov, tentu bukan pilihan bijak tidak memberangkatkan mereka.

‘’Mereka jauh jauh hari berlatih, kalau tidak berangkat betapa kecewanya. Ini juga mereka kecewa, karena hanya satu tim saja berangkat. Tapi setidaknya ada yang berangkat,’’ tegasnya.

Asnawir mengaku kecewa dengan KONI Nunukan yang seakan tidak peduli dengan persiapan dan kerja keras atlet.

Bukan hal mudah membentuk atlet dan mempersiapkan mereka pada kejuaraan yang membawa nama Kabupaten Nunukan.

‘’Kita ingin agar atlet diperhatikan. Jangan sia siakan, kalau selalu tidak ada dukungan, habis generasi kita tidak ada yang mau jadi atlet,’’ kata dia.

Terpisah, Sekretaris KONI Nunukan, Rahmansyah mengaku tidak tahu ada Cabor ikut Kejurprov namun tidak dapat jatah anggaran.

“Terus terang saya belum tahu. Biasanya proposal itu diterima sekretariat, tapi sejak KONI tak punya kantor sekretariat, koordinasi agak kurang,” jawabnya.

Rahman juga masih menunggu konfirmasi pihak sekretariat atas masalah PSTI yang tak menerima jatah anggaran.

Menurutnya, mustahil Cabor yang ikut Kejurprov untuk persiapan PON tidak dapat anggaran.

“Bisa jadi proposalnya lambat diajukan. Tapi saya coba cek lagi ke sekretariat, saya juga belum dapat info masalah itu,” kata dia.

Sebelumnya, keterlambatan pencaian anggaran hibah untuk KONI Nunukan berimbas luas.

Jaringan listrik dan saluran air bersih di Kantor Sekretariat KONI, di Stadion Sei Bilal diputus.

Sedangkan kantor sekretariat pindah ke rumah pribadi Ketua KONI Nunukan, Samran Nur Alim, di Sedadap, Nunukan Selatan.

Saat anggaran tahap pertama cair Rp 650 juta, sekitar 50 persen dialokasikan untuk PSSI dalam menghadapi Piala Suratin.

Sisa anggaran, dibagi untuk 30 lebih Cabor KONI.

Belum ada penjelasan detail, berapa yang didapat oleh masing masing Cabor.