oleh

Pemkab Nunukan Upayakan Percepatan Proyek PLTS Hybrid dan PLTBm Berbahan Baku Tankos Kelapa Sawit

NUNUKAN, infoSTI – Bupati Nunukan, Kaltara, Irwan Sabri, berkunjung ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), untuk audiensi terkait kelanjutan proposal proyek pembangunan listrik tenaga hybrid yaitu PLTS dan Biomassa berbahan baku Tankos (Tandan Kosong) sawit, Selasa (22/04/2025).

Kunjungan tersebut, disambut Direktur Bioenergi, Edi Wibowo beserta jajaran.

Hadir pula investor dari Kyudenko Corporation, yang dipimpin oleh Matsumura dan Shinomiya.

Untuk diketahui, Kyudenko, adalah salah satu perusahaan Jepang yang bergerak di bidang desain dan konstruksi fasilitas kelistrikan, fasilitas HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) dan Plumbing, hingga fasilitas tenaga listrik bawah tanah dan energi terbarukan.

Irwan Sabri menyampaikan dukungan penuh kepada Kyudenko, untuk melakukan pengembangan energi baru terbarukan yang bersumber dari PLTS.

“Saya berharap kedepan, Kabupaten Nunukan menjadi salah satu pelopor energi ramah lingkungan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,’’ ujar Irwan Sabri.

Salah satu kendala yang dibahas dalam audience bersama Kementerian ESDM dan Kyudenko, adalah terkait perhitungan nilai jual listrik dari pembangkit kepada PLN, jika nantinya proyek benar-benar berjalan.

‘’Audiens ini bertujuan agar Kementerian ESDM dapat melakukan kajian ulang terkait tarif pembangkit tenaga hybrid, hingga bisa mencapai kisaran 20 sampai dengan 25 sen,’’ kata Irwan Sabri.

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Feby, menyampaikan dukungan terhadap proyek pembangunan pembangkit listrik di Nunukan.

Kementrian ESDM berharap agar Kyudenko melakukan kajian yang lebih spesifik dalam upaya menurunkan indeks biaya produksi, agar usulan tarif yang diajukan dapat disesuaikan dengan kebijakan tarif yang ada.

‘’Kementerian ESDM juga tengah menyusun kembali kebijakan tarif khusus pembangkit hybrid yang akan menjadi acuan bagi proyek pembangkit energi baru terbarukan dan PLTBm (atau tenaga biomassa) terutama dari tankos sawit,’’ kata Feby.

Untuk diketahui, proposal pembangunan Pembangkit listrik ramah lingkungan ini, direncanakan berkapasitas 11,4 MW.

Terdiri dari PLTS dengan kapasitas 2 MW, PLTBm 2,2 MW dan BESS 7,2 MW, dengan perkiraan investasi Rp 250 miliar.

Lokasi kegiatan proyek PLTS dan PLTbm Tankos Sawit, direncanakan di Tanjung Harapan, Nunukan Selatan. Namun hal ini masih dalam uji kelayakan.

Jika terwujud, daya listrik yang dihasilkan, mampu mendukung kelistrikan di pulau Nunukan dan Sebatik.

Turut mendampingi Bupati Nunukan, Irwan Sabri, sejumlah perwakilan OPD Kabupaten Nunukan, terdiri dari Bappeda Litbang, DPMPTSP, DLH, BPKAD, Bagian Perekonomian dan SDA, serta Bagian Tapem.