oleh

Cerita Andre Setiawan, Anak Pelosok Perbatasan RI – Malaysia yang Bekerja Memikul Barang Menembus Jalan Berlumpur, Bermalam di Hutan, Demi Masuk TNI AD

NUNUKAN, infoSTI – Kisah perjuangan kemandirian, keuletan dan kegigihan dalam mencapai cita cita, dipraktekkan Andre Setiawan (17), pemuda di pelosok perbatasan RI – Malaysia, yang tinggal di dataran tinggi Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara.

Saban hari, pundaknya selalu menjadi tumpuan barang barang Sembako, minyak solar, dan banyak kebutuhan lain, untuk masyarakat di perbatasan Negara.

Ia kerap berusaha membantu supir mengeluarkan mobil double kabin dari kedalaman lumpur, mengangkut barang bawaan yang tidak ringan dengan berjalan kaki menapaki lapisan lumpur tebal dan memastikannya sampai ke tangan pemesan.

Aksinya, menjadi perbincangan masyarakat Kaltara.

Foto Andre yang tertidur pulas dengan berselimut terpal, bahkan tersebar di sejumlah grup whatsaap.

‘’Itu foto saya pas kecapean,’’ ujar Andre, dihubungi Minggu (20/4/2025).

Andre Setiawan saat berusaha mengeluarkan mobil dari jebakan lumpur.

Andre mengatakan, ia sudah menekuni pekerjaan membantu supir supir barang di Krayan sejak sekolah SMK, atau sudah sekitar tiga tahunan.

Saat masih sekolah, ia akan bekerja ketika tanggal merah. Biasanya, dalam sekali muatan, ia akan mendapatkan upah Rp 600.000.

Namun jangan bayangkan nilai Rp 600.000 di Krayan, dengan daerah lain, kata Andre.

Di Krayan, yang merupakan perbatasan Negara, kondisi jalanan becek berlumpur tebal.

Masyarakat kesulitan melakukan aktifitas, dan harga barang barang cukup mahal.

Untuk tarif mobil, dihitung per Km ditambah jumlah barang yang juga dihitung per Kg. Belum untuk biaya buruh angkut.

‘’Di Krayan semua serba mahal. Mungkin kalau Rp 600.000 di kota bisa beli banyak barang. Kalau di Krayan uang segitu hanya habis sehari. Dipake ongkos naik mobil juga habis,’’ kata Andre.

Pemuda dengan tinggi badan 178 cm ini menegaskan, kerja kerasnya memiliki tujuan pasti, dan demi mengejar cita citanya menjadi TNI AD.

Selain tidak mau merepotkan orang tua, ia butuh persiapan mental dan fisik sebelum mendaftarkan diri sebagai tentara.

‘’Untuk melatih mental dan fisik. Dan uangnya ditabung untuk keperluan di ketentaraan. Saya ingin daftar TNI AD,’’ kata dia.

Andre Setiawan saat istirahat menikmati makan malam. Dengan badan penuh lumpur, ia bermalam di hutan Krayan.

Di Krayan, jalur jalur utama kendaraan, semua tertutup lumpur tebal saat musim penghujan seperti saat ini.

Andre harus berusaha mengeluarkan mobil dari jebakan lumpur, dan tak jarang ia harus bermalam di tengah hutan.

Kondisi badan penuh lumpur dan rasa capek yang sangat, juga tidak membuat Andre memiliki fikiran untuk mencari pekerjaan lain.

Ia mengaku sangat menikmati segala tantangan dalam pekerjaannya.

Senyum kepuasan akan tersungging di bibirnya setiapkali barang barang yang ia angkut sampai ke pemesan dan warga yang membutuhkannya.

Ia memiliki harapan bisa lolos tes TNI.

Bahkan kalau diminta memilih tempat penugasan nantinya, ia tidak akan ragu untuk memilih tanah Papua.

‘’Kalau saya lolos TNI, saya ingin ditugaskan di Papua. Saya ingin lihat Papua. Disana tempat seharusnya seorang pasukan mengabdi, karena memang niat saya jadi tentara adalah membaktikan diri untuk Indonesia,’’ tegasnya.