oleh

Drainase Buruk dan Penumpukan Sampah Menjadi Penyebab Banjir di Nunukan

NUNUKAN, infoSTI – Laman media social di Nunukan, Kalimantan Utara, diramaikan dengan unggahan banjir.

Hujan deras disertai kilat yang terjadi Jumat (28/3/2025) mala mini, mengakibatkan genangan cukup dalam, bahkan di jalan Protokol, Jalan TVRI Nunukan.

Tak hanya itu, cuaca ekstrem berakibat blackout pada jaringan listrik PLN.

Selain di jalan protokol, banjir juga terjadi di Jalan Angkasa, Simpang Tiga Pelabuhan Tunon Taka, Jalan menuju Pasar Baru di samping APMS.

Air memasuki rumah rumah warga, bahkan ketiggian air mencapai lutut orang dewasa.

‘’Kejadian banjir kali ini, akibat drainase mampet oleh sampah,’’ ujar Kasi Rescue Damkar Nunukan, Aristra Pratama Sanmigo, saat dikonfirmasi, Sabtu (29/3/2025).

Disdamkar Nunukan menerjunkan tim untuk membantu mengamankan barang barang warga terdampak dari rendaman banjir, juga menguras banjir menggunakan mesin alkon.

‘’Sejumlah petugas langsung kami tugaskan menguras genangan air yang masih merendam rumah rumah di sejumlah ruas jalan terdampak,’’ kata dia.

Belum ada data pasti berapa jumlah warga terdampak, dan jumlah kerugian yang terjadi.

Aris mengimbau warga Nunukan agar tidak membuang sampah sembarangan, khususnya di selokan, got, saluran air, atau sungai, karena menimbulkan penyumbatan.

Sebaiknya warga masyarakat bergotong royong membersihkan saluran air di lingkungan masing-masing.

‘’Hendaknya setiap RT mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kebersihan lingkungan secara terpadu dengan melibatkan Camat dan Lurah, serta kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan terkait lainnya,’’ katanya.

‘’Pelu juga meningkatkan upaya penanganan dan pengangkutan sampah untuk menghindari terjadinya penumpukan,’’ imbuhnya.

Riuhnya unggahan banjir di linimasa media social, membuat Bupati Nunukan, Irwan Sabri turun langsung ke lokasi banjir untuk memantau langsung kondisi warga terdampak dan menenangkan mereka.

Dengan menggulung celananya, dan memegang payung di tengah malam, Bupati yang mengusung slogan energy baru untuk perubahan ini menerjang banjir dalam kondisi cuaca masih hujan.