NUNUKAN, infoSTI – Komandan Pangkalan TNI AL (LANAL) Nunukan, Kalimantan Utara, Kolonel Laut (P) Handoyo, menginisiasi pembuatan peyek rumput laut, menjadi salah satu oleh oleh khas dari perbatasan RI – Malaysia.
“Selama ini, tamu yang datang ke Nunukan, pulangnya selalu membawa oleh oleh produk Malaysia. Nunukan belum punya oleh oleh makanan khas yang seharusnya jadi kekhasan wilayahnya,” ujarnya, ditemui saat launching produk UMKM Jalasenastri peyek rumput laut, Rabu (25/2/2025).
Peyek rumput laut, menjadi pilihan karena sejumlah pertimbangan, antara lain, diterima di semua kalangan, pembuatan yang mudah, dan layak menjadi sajian tamu.
Selain itu, rumput laut merupakan komoditi andalan masyarakat Nunukan dan menjadi sentra ekonomi terbesar.
“Kita lakukan sebuah gagasan yang mudah, baik mudah dibuat, mudah dijual, dan sumbernya ada di sekitar kita, bahkan selalu digeluti setiap harinya,” ujarnya lagi.
Peyek rumput laut, dibuat dengan sejumlah bahan, antara lain, tepung beras, tepung tapioka, santan, daun jeruk, telur dan rumput laut.
Para ibu ibu dari UMKM Jalasenastri menjadi pelaku usaha, bekerja sama dengan PT Kebula Raya Bestari.
Sebagai oleh oleh, peyek rumput laut Nunukan, dibungkus plastik mika, dengan kemasan kado berbentuk tas dengan tali warna emas agar estetik dan pantas.
Ada tiga kemasan yang dipasarkan, kemasan plastik dengan harga Rp 20.000, kemasan toples dengan harga Rp 30.000, dan kemasan layaknya kado, dengan harga Rp 50.000.
“Kita tahu potensi rumput laut sangat banyak. Bisa diolah menjadi banyak makanan, minuman, dan kita berharap, produk peyek membuka potensi lain bagi masyarakat Nunukan,” harapnya.
Kabid UMKM Dinas Koperasi UKM Prindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan, Mardiana mengatakan, Pemkab Nunukan akan memberikan dukungan dalam hal distribusi dan periklanan.
Apalagi, peyek rumput laut telah mendapat sertifikasi halal dari MUI, dan persyaratan lain yang layak sebagai produk ekspor.
Peyek rumput laut, akan dipamerkan di pusat UKM centre Nunukan, sebagai salah satu langkah publikasi dan sosialisasi bagi masyarakat.
“Kita juga gandeng ASPPINDO (Asosiasi Pengusaha Perbatasan Indonesia). Mereka biasa ikut pameran di Malaysia, dan kita akan sertakan peyek rumput laut menjadi salah satu isi barang yang diperdagangkan disana,” katanya.
Direktur PT Kebula Raya Bestari, Sinta Putri Bestari mengatakan, peyek rumput laut, saat ini sudah menjadi produk yang dijual di sejumlah mini market, juga di pusat oleh oleh, di pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.
“Dan kita akan bawa ke Tarakan, juga daerah lain di Kaltara. Kita titipkan di mini market, hotel dan pusat jajanan,” katanya.
Sebagai salah satu oleh oleh khas Nunukan, anggota DPRD Nunukan, Andi Fajrul Syam, mengusulkan ada penjualan online yang terdaftar, termasuk membuat home industri sebagai pusat produksi yang standar.
”DPRD mendukung penuh pengembangan potensi rumput laut. Dan apresiasi kepada Danlanal Nunukan yang punya pemikiran luar biasa untuk mengganti produk Malaysia menjadi peyek rumput laut sebagai oleh oleh khas Nunukan,” kata dia.