oleh

Implementasi PKG di Wilayah Pesisir Perbatasan RI – Malaysia, LANAL Nunukan Jadwalkan Pemeriksaan Rutin Tiga Kali Sepekan

NUNUKAN, infoSTI – Pangkalan TNI AL (LANAL) Nunukan, Kalimantan Utara, menjadwalkan pemeriksaan kesehatan rutin 3 kali dalam seminggu, bagi masyarakat pesisir.

‘’Setiap Senin, Rabu, Kamis, kita jadwalkan pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga pesisir, khususnya untuk Kampung Bahari Nusantara di perkampungan nelayan, Mansapa, Nunukan Selatan,’’ ujar Danlanal Nunukan, Kolonel Laut (P) Handoyo, dikonfirmasi, Selasa (25/2/2025).

Kebijakan ini, kata Handoyo, merupakan komitmen TNI AL dalam mendukung Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), yang digagas Presiden RI, Prabowo Subianto.

Dalam pemeriksaan gratis, masyarakat boleh memeriksakan diri untuk sejumlah keluhan, antara lain, tekanan darah, kolesterol, asam urat dan khitan gratis.

‘’Semua fasilitas tersebut, kita targetkan bagi masyarakat desa maritim, di pesisir perbatasan RI – Malaysia,’’ ujarnya lagi.

Dokter militer TNI AL, akan memberikan edukasi kesehatan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan.

Sejumlah gejala, dan saran konsumsi obat obatan, bisa dikonsultasikan, tanpa ada pungutan biaya.

‘’Jadi kami menyediakan layanan yang mudah diakses dan berkelanjutan,’’ tambahnya.

Untuk diketahui, LANAL Nunukan memiliki sejumlah desa binaan dengan nama Kampung Bahari Nusantara.

Di desa maritim ini, TNI AL, melaksanakan pembinaan dengan sejumlah kluster.

Mulai kesehatan, pendidikan, ekonomi, pertahanan dan keamanan.

Untuk kesehatan, LANAL Nunukan telah memberikan servis pemeriksaan kesehatan gratis, untuk menunjang para anak anak nelayan, juga buruh rumput laut untuk belajar dalam kondisi prima.

Mereka bisa menyerap pelajaran dengan baik, dan memastikan anak anak pesisir, tidak tertinggal pelajaran sekolah.

Di bidang ekonomi, LANAL Nunukan juga memberikan pelatihan bisnis berupa pengolahan hasil rumput laut, dengan mendatangkan konsultan dari Universitas Borneo Tarakan.

Cara pembuatan rumput laut menjadi produk makanan diajarkan, sampai pada pengepakan, hingga membuka link pasar.

Untuk kluster pertahanan dan keamanan, para nelayan menjadi mata dan telinga TNI AL saat melaut.

Mereka akan melaporkan adanya dugaan kejahatan di laut, berupa human trafficking, illegal mining, pelanggaran batas wilayah, keberadaan kapal asing atau WNA yang memancing di teritorial Indonesia.

‘’Semoga program pemeriksaan gratis bisa membantu masyarakat pesisir untuk menjaga kesehatan dan mendekatkan pelayanan kesehatan, yang selama ini cukup jauh jaraknya dari desa mereka,’’ kata Handoyo.