NUNUKAN, infoSTI – Kondisi dataran tinggi Krayan yang terancam kekurangan Sembako akibat rusaknya akses jalan, masih terus terjadi.
Terbaru, suplay BBM untuk mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), mengalami kendala akibat jalan berlumpur, sehingga menjadi ancaman lain bagi ketersediaan listrik di Krayan.
Hujan yang terus mengguyur lima kecamatan Krayan, mengakibatkan jalanan tak bisa lagi dilewati.
Mobil mobil tertanam lumpur, dan banyak yang mengalami kerusakan.
Kondisi ini yang mengakibatkan terhentinya aktifitas masyarakat, baik secara ekonomi, sosial, bahkan untuk kebutuhan dasar tenaga listrik.
‘’Untuk BBM Solar bagi PLTD Krayan Induk, mungkin masih bisa terdistribusi walau sulit. Tapi untuk suplay ke selatan (Krayan Selatan), bisa jadi tidak bisa terkirim,’’ ujar Camat Krayan Induk, Rony Firdaus, dihubungi, Selasa (18/2/2025).
Di dataran tinggi Krayan, ada 3 PLTD yang melayani kebutuhan listrik masyarakat.
Masing masing, PLTD Long Bawan, di Kecamatan Krayan Induk.
PLTD Long Layu dan PLTD Lokasi Tang La’an, di Kecamatan Krayan Selatan.
Rony menjelaskan, untuk suplay BBM PLTD di Krayan Induk, tidak sesulit ke Krayan Selatan.
Krayan Induk sebagai pusat kota Krayan, dekat dengan Bandara, sehingga alur distribusi tentu lebih mudah, dan ketersediaan BBM lebih terjamin.
Hanya saja, kata Rony, saat ini, cuaca sedang tidak menentu, tentunya sangat mempengaruhi jadwal penerbangan dan pasokan BBM ke Krayan.
Sejumlah penerbangan dicancel. Belum lagi jalanan di perbatasan Krayan – Malaysia di Bakelalan, juga rusak parah.
‘’Sumber BBM untuk PLTD Krayan itu ada dua. Pertama dari Tarakan yang diangkut menggunakan pesawat, dan dari Malaysia pake jalur darat. Memang jalanan Krayan ataupun Bakelalan, saat ini sulit ditembus karena lumpur. Tapi untuk PLTD Long Bawan sementara ini masih aman. Yang rawan itu Long Layu, mana bisa kendaraan lewat,’’ kata Rony.
‘’Dua minggu terakhir masyarakat malas jalan karena jalannya hancur sekali,’’ imbuhnya.
Saat ini, pasokan kebutuhan pokok di 5 Kecamatan Krayan terus menipis.
Khususnya kebutuhan Sembako, seperti Gula Pasir, Minyak Goreng, Tepung, termasuk BBM, yang selama ini didatangkan dari Malaysia.
‘’Beberapa toko di Krayan, malah ada yang sudah sama sekali kosong, tidak ada Sembako dijual,’’ lanjut Rony.
Kembali ke penerangan damar
Terpisah, Camat Krayan Selatan, Oktafianus Ramli, mengeluhkan kondisi Krayan yang akan segera mengalami krisis listrik.
‘’Mungkin dua hari ke depan Krayan Selatan tidak ada listrik. Ada distributor yang melapor tidak bisa lagi mengangkut BBM ke PLTD karena biayanya tidak sesuai, dan jalanan susah dilewati,’’ ujar Oktafianus.
Jalanan Krayan, memang hancur akibat hujan yang terus mengguyur.
Mobil mobil garden ganda, banyak yang rusak di tengah jalan.
Pemandangan mobil terbenam lumpur dan ditarik mobil lain, menjadi pemandangan rutin saban harinya.
Pengendara motor trail yang jatuh, sudah bukan pemandangan aneh.
Karena saking seringnya, keadaan tersebut, menjadi cerita lucu hanya demi menghibur diri, dari keterisoliran Krayan yang belum pernah ada solusi.
‘’Sebenarnya kondisi begini bukan aneh buat kami. Tahun 2023 lalu pernah listrik menyala lima jam saja. Jam 22.00 wita sampai 02.00 wita,’’ jelas Oktafianus lagi.
Dengan keadaan ini, masyarakat Krayan Selatan juga hanya pasrah, dan menyiapkan getah damar untuk penerangan.
‘’Kembali nostalgia ke masa lalu. Kita pakai damar. Kita mau mengharap siapa, dari dulu kondisi Krayan masih begini,’’ sesalnya.
Oktafianus mengatakan, Pemerintah Kecamatan Krayan sudah melaporkan kondisi daerah mereka ke Pemerintah.
‘’Sekarang masyarakat hanya menunggu. Kita berusaha memenuhi kebutuhan pokok dari Malaysia karena dari Indonesia susah. Tapi sekarang jalanan di perbatasan hancur, dan barang Malaysia juga susah masuk karena pengetatan Sempadan. Entah sampai kapan kondisi begini,’’ kata dia.
Respon PLN
Manager UP3 Kaltara, Arif Prastantyo mengatakan, sudah sekitar sebulan, dua titik Jalan Poros Krayan Induk menuju Krayan Selatan terputus.
Untuk masalah suplay BBM PLTD, PLN telah berkoordinasi dengan pihak transportir lokal.
‘’Sampai hari ini, BBM masih terkirim, namun hanya sampai wilayah Pa’Upan,’’ jawabnya.
Pengiriman, harus dilakukan dengan cara estafet menggunakan jerigen, sehingga terbagi dalam banyak jerigen, dibantu operator Long Layu.
‘’ Setelah kami konfirm ke transportir lokal, sampai dengan hari ini, proses pengiriman masih berjalan rutin,’’ jawab Arif.