NUNUKAN, infoSTI – Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pos Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara, mencatat kenaikan lalu lintas keberangkatan dari Nunukan menuju Tawau, Malaysia, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Jika pada waktu normal, penumpang hanya sekitar 150 orang saja, saat ini, ada 400an penumpang yang mengantre.
‘’Terjadi lonjakan keberangkatan luar negeri (Malaysia), sekitar 30 persen, mulai akhir November hingga pertengahan Desember 2024,’’ ujar Kepala Seksi Teknologi Informasi Keimigrasian, Jodhi Erlangga, ditemui, Selasa (24/12/2024).
Jadwal keberangkatan kapal rute Nunukan – Tawau, juga bertambah dua kali dari biasanya.
‘’Kalau dihitung, sebelumnya sekitar 4000an penumpang, saat ini naik di 5000an penumpang,’’ imbuhnya.
Jodhi mengatakan, minat masyarakat liburan ke Malaysia cukup tinggi, menimbang biaya jauh lebih murah ketimbang menuju destinasi wisata local yang bisa dijangkau dari Nunukan.
Untuk menuju Malaysia, masyarakat hanya perlu membayar sekitar Rp 350.000 sampai ke Tawau.
Dari Tawau, mereka bisa memilih, apakah berbelanja barang barang Malaysia, cukup di Tawau saja, atau pergi ke Kota Kinabalu, Semporna, bahkan ke Kuala Lumpur.
‘’Bisa juga mereka masuk Malaysia, kemudian melanjutkan perjalanan pulang kampung ke Balikpapan, Jakarta, Medan, Surabaya dan lainnya. Kemungkinan itu bisa terjadi,’’ lanjutnya.
Kondisi ini, berkebalikan dengan arus mudik menggunakan kapal laut, menuju Sulsel dan Indonesia Timur.
Tak terjadi lonjakan signifikan untuk keberangkatan domestik, di pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.
Lonjakan penumpang, tentu membuat Imigrasi Nunukan memperketat pengawasan.
Mereka selalu menyiagakan tim untuk memantau dan menyeleksi para penumpang, mengantisipasi para CTKI yang ikut memanfaatkan keadaan.
‘’Sejak awal Desember, kita sudah lakukan penundaan keberangkatan terhadap puluhan para CTKI. Bagaimanapun, momen seperti ini sering dimanfaatkan mereka dengan modus berbaur dengan pelancong,’’ kata Jodhi.