TANJUNG SELOR, infoSTI – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltara, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan perpustakaan desa, melalui pendekatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Utara, Ilham Zain.
Menurut Ilham, TPBIS merupakan konsep strategis yang bertujuan menjadikan perpustakaan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
Dengan pendekatan ini, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga ruang untuk belajar, berbagi informasi, dan meningkatkan keterampilan masyarakat desa.
“Kami mendorong pengelola perpustakaan desa untuk berinovasi, menjadikan perpustakaan sebagai motor penggerak inklusi sosial di desa masing-masing. Untuk itu, kami memberikan bimbingan teknis kepada para pustakawan atau pengelola perpustakaan desa agar mereka lebih siap menjalankan peran ini,” ujar Ilham, Kamis (28/11/2024).
Selain memberikan bimbingan teknis, DPK juga aktif mengajak pemerintahan desa, untuk mendukung program ini secara anggaran.
“Kami berharap pemerintah desa dapat mengalokasikan anggaran dari APBDes untuk pengembangan perpustakaan desa. Sehingga, peran dan fungsi perpustakaan sebagai pusat informasi dan pemberdayaan masyarakat, dapat lebih optimal,” tambahnya.
Upaya ini, diharapkan mampu meningkatkan minat baca masyarakat, sekaligus memperkuat kapasitas desa, dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana peningkatan kualitas hidup warganya.
Langkah DPK Kaltara ini, sejalan dengan visi untuk menjadikan perpustakaan sebagai agen perubahan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
“Dengan sinergi antara pemerintah provinsi, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan perpustakaan desa dapat berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakatnya,” ujar Ilham Zain. (ADV)