oleh

Gempa Tektonik Magnitudo 6,0 di Gorontalo Terasa Sampai Nunukan, BMKG : Tidak Berpotensi Tsunami

NUNUKAN, infoSTI – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6,0 yang mengguncang Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Sabtu (3/5/2025) malam, dirasakan warga Nunukan, Kaltara.

“Terasakah barusan macam goyang. Gempa bumi sepertinya,” ujar Ike yang sedang melakukan aktifitas gym, di Nine Gym Fitnes.

Para komunitas gym juga mengamini apa yang dirasakan Ike.

“Terasa, gempa memang. Coba cek internet, adakah berita gempa,” timpal trainer Nine Gym, Nunukan, Anggi.

BMKG Nunukan, melalui rilis resminya menuliskan, gempa bumi, terjadi di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, dengan magnitudo 6,0, tidak berpotensi tsunami.

“Hari Sabtu 3 Mei 2025 pukul 19.51.45 WIB, wilayah Wanggarasi, Pohuwato, Gorontalo, diguncang gempa tektonik,” demikian rilis pers yang diterima media ini.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,0.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,57° LU ; 121,68° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 32 km arah barat laut Pohuwato, Gorontalo pada kedalaman 98 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Laut Sulawesi.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik,” lanjut rilis tersebut.

BMKG menyebut, di daerah Boalemo dan Kabupaten Pohuwato, gempa dirasakan banyak orang di dalam rumah.

Barang barang gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Selain itu, sejumlah daerah turut merasakan getaran gempa tersebut.
Masing masing, Gorontalo, Gorontalo Utara, Manado, Tarakan, Nunukan, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa Tenggara, Toli-toli, Luwuk, dan Berau dengan skala intensitas III MMI.

Getaran juga sampai di daerah Palu dan Morowali Utara dengan skala intensitas II-III MMI.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan M 3,1,” demikian rilis BMKG.

Kepala Kantor BMKG Nunukan, William Sinaga juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Warga juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” Imbaunya dalam rilis pers.