oleh

Kasus Keracunan MBG di Pulau Sebatik, Dinkes Nunukan Lakukan Investigasi

NUNUKAN, infoSTI – Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menurunkan tim investigasi untuk mendalami kasus dugaan keracunan menu MBG di Kecamatan Sebatik Tengah, yang terjadi Selasa (30/9/2025) sore.

Dari keterangan Bupati Nunukan, Irwan Sabri, terdapat 82 korban dugaan keracunan menu MBG yang dikelola oleh Yayasan Bina Pendidikan Yatim, dengan penanggung jawab Eka Riskayadi, beralamat di Jalan H.B. Rahim, RT 8, Desa Sei Pancang.

Terdiri dari Balita, Manula dan mayoritas anak anak sekolah, dari jenjang PAUD hingga SD di wilayah Sebatik Tengah.

Akibat kasus ini, Bupati Nunukan, Irwan Sabri, meminta Dinas Kesehatan mengambil sample makanan dan muntahan korban, untuk pemeriksaan laboratorium, demi memastikan penyebab keracunan masal tersebut.

“Dan SPPG yang baru beroperasi dua hari di Kecamatan Sebatik Tengah, pasti kita nonaktifkan dulu sampai ada kejelasan apakah menu yang disajikan beracun atau ada faktor lainnya yang mengakibatkan puluhan anak keracunan,” ujar Irwan Sabri di sela kunjungannya terhadap para korban keracunan MBG.

Dinkes Nunukan kirim sample ke Tarakan dan Surabaya

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, Miskia, mengatakan, Dinas Kesehatan sudah mengirim tim untuk melakukan investigasi mendalam atas kejadian keracunan masal di Kecamatan Sebatik Tengah.

‘’Kita sudah ambil sampel makanan MBG yang dikonsumsi Selasa kemarin, juga mengambil sample muntahan pasien. Sample makanan kita kirim ke BPOM Tarakan, sedangkan sampel muntahan, kita kirim ke Lab Surabaya. Kita tidak memiliki lab yang memadai di Nunukan,’’ jelas Miskia.

Tim Dinkes Nunukan juga mulai melakukan inspeksi ke SPPG Sebatik Tengah, memeriksa masalah higienitas, kebersihan, cara penyimpanan hingga pengolahan.

Sedangkan dari sisi administrasi SPPG yang beroperasi, Dinkes akan memastikan kepemilikan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

‘’Kita harus ingat, ini baru dugaan dan kita masih menunggu sample laboratorium sebelum ada keputusan lebih lanjut,’’ kata dia.

Adapun terkait para korban keracunan yang sempat dirawat di sejumlah Puskesmas dan di RSUD Pratama, saat ini mereka sudah dipulangkan, dan dinyatakan pulih.

‘’Semoga tidak ada kasus sama terjadi lagi kedepannya,’’ kata Miskia.

Diberitakan, lebih 80 orang di Kecamatan Sebatik Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara, diduga keracunan masal akibat menu MBG yang dikonsumsi Selasa (30/9/2025).

Menu telur rebus sambal balado, tahu goreng, tumis wortel campur kol kubis dan buah semangka, menjadi perdebatan panjang di kalangan masyarakat, pasca pasien keracunan yang mayoritas anak sekolah usia PAUD hingga SD memenuhi bangsal Puskesmas di Sebatik Tengah hingga dilarikan ke Puskesmas Sebatik Timur dan RSUD Pratama di wilayah tersebut.

Menu tersebut, disiapkan oleh Yayasan Bina Pendidikan Yatim, dengan penanggung jawab Eka Riskayadi, beralamat di Jalan H.B. Rahim, RT 8, Desa Sei Pancang.

SPPG ini menyediakan 992 menu untuk PAUD dan SD di Sebatik Tengah.

Dimintai tanggapan atas kasus dugaan keracunan masal ini, Eka Riskayadi menolak berkomentar.

Ia mematikan telfon dari wartawan, dan mengabaikan pesan whatsaap yang dikirim ke nomor pribadinya.

Jangan Lewatkan: