oleh

Salurkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran Mansalong, Mobil Petugas Baznas Alami Kecelakaan, Enam Orang Luka Luka

NUNUKAN, infoSTI – Sebuah mobil minibus yang memimpin rombongan mobil Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) pengangkut bantuan untuk korban kebakaran Mansalong, Kecamatan Lumbis, Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami kecelakaan di Jalan Poros Trans Kalimantan, Selasa (23/9/2025).

Mobil yang melaju cukup kencang tersebut, diduga menabrak semacam over boden kayu, sehingga oleng dan terhenti setelah menabrak gundukan tanah.

Bagian depan mobil minibus yang memuat 6 orang petugas Baznas inipun penyok dan separuh body mobil bawah terjepit selokan.

‘’Peristiwanya sekitar pukul 13.00 wita. Lokasi kejadian di tikungan tajam Jalan Poros Trans Kalimantan di Desa Tulang, Kecamatan Sembakung Atulai. Jaraknya sekitar 2 Km dari Polsek Sembakung,’’ ujar Kapolsek Sembakung, AKP Supriadi, saat dihubungi.

Para korban sudah dilarikan ke Puskesmas Mansalong untuk mendapat perawatan medis.

‘’Semua korban luka luka, yang terberat ada yang lukanya dijahit,’’ kata Supriadi.

Untuk diketahui, ada 3 mobil Baznas Nunukan yang sedang mengemban misi untuk menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran Mansalong.

Kebakaran hebat di daerah pedalaman Nunukan ini, terjadi Minggu (14/9/2025) dini hari.

Api yang berkobar sekitar pukul 03.00 Wita dengan cepat melumat puluhan bangunan, termasuk rumah dan asrama pelajar.

Akibat kejadian ini, ratusan warga kini mengungsi dan kegiatan belajar mengajar di sekolah terhenti.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Arief Budiman mengatakan, api yang berkobar pada dini hari tersebut, membakar habis 51 unit bangunan, yang rata-rata merupakan rumah non permanen.

‘’Terdapat 3 unit Bangunan Asrama Pelajar, 48 unit Ruko yang terbakar dalam peristiwa kebakaran di Mansalong,” ujarnya.

Akibatnya, sekitar 56 KK kehilangan tempat tinggal. Lokasi kebakaran yang berada di areal pasar ini tepat berada di jantung Desa Mansalong.

Akibatnya, roda perekonomian setempat ikut terhambat. Selain itu, aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah juga terhenti. Aliran listrik putus, sementara instalasi air bersih rusak.

“Nilai kerusakan fisik perumahan sebesar Rp. 19.278.000.000. Ini belum termasuk isi rumah dan fasilitas umum yang ikut terdampak,” kata Arief.

Pemda Nunukan menetapkan status tanggap darurat untuk mengatasi permasalahan ini.