oleh

Sempat Vakum Karena Skandal Guru Besar, Taekwondo Nunukan Masih Bersinar di Kancah Internasional

NUNUKAN, infoSTI – Skandal kasus asusila yang sempat menjerat guru besar Taekwondo Nunukan, Kalimantan Utara, Yudi Chandra, membuat kiprah atlet Taekwondo Nunukan, ikut terhenti.

Namun demikian, penampilan mereka masih tetap cemerlang dan menonjol, bahkan di turnamen internasional.

Kepala Pelatih Taekwondo Unggul Academy Nunukan, Yosef Lion mengatakan, dari 4 atlet Taekwondo Nunukan yang dibawa pada pertandingan internasional di Penang, Malaysia, pada Juli 2025 lalu, semua menorehkan prestasi.

1. Muhammad Aidil Ilham Pasha (gold medal) Kelas Fly Senior.
2. ⁠Novia Arianti (bronze medal) Kelas Poomse Senior.
3. ⁠Alifah Nur Fatin (bronze medal) Kelas Heavy Pracadet.
4. ⁠Miftahul Asyura (8 besar) Kelas Bantam Cadet.

‘’Kita tidak ingin prestasi mereka terkubur karena kasus skandal asusila kemarin. Sangat disayangkan kalau bakat bakat mereka disia siakan begitu saja,’’ ujar Yoseph, dihubungi, Selasa (2/9/2025).

Tak hanya kejuaraan di Penang, pada pertandingan Heros Internasional di Negeri Sembilan, Kuala lumpur, Malaysia, dari 6 atlet Taekwondo Nunukan yang diberangkatkan, 3 diantaranya mendapatkan medali, yaitu,

1. Muhammad Aidil Ilham Pasha (gold medal) Kelas Fly Senior
2. Fatimah Adilla (silver medal) Kyuirigi Tag Team Junior.
3. ⁠Ncatje Oleo (silver medal) Kelas Bhantam Cadet

Prestasi atlet Nunukan masih berlanjut di kancah lokal. Terbaru, atlet Nunukan membawa pulang 8 medali emas dan 4 medali perak dari kejuaraan Bupati Malinau Cup, yang digelar 28 – 30 Agustus 2025 lalu.

Yosep Leon mengatakan, tim taekwondo Nunukan mengirimkan 15 atlet pra cadet kelompok usia antara 9 – 11 tahun dan sejumlah atlet cadet berusia 12 – 14 tahun untuk turnamen Bupati Malinau Cup.

Sepanjang pertandingan berlangsung, para atlet pra cadet dan cadet Nunukan, mampu tampil prima dan gemilang.

Sejumlah tekhnik tendangan dan pukulan, berhasil mengenai wajah dan sasaran utama area perut lawan dan membuahkan poin kemenangan.

8 medali emas yang berhasil dibawa pulang, masing masing ditorehkan oleh,

1. Dilla kelas junior FU46.
2. Cece kelas cadet FU37.
3. Asyura kelas cadet FU51,
4. Jeslin kelas cadet FU51.
5. Dzirji kelas pra cadet MU31.
6. Muhammad Rajab Alhafiz kelas pra cadet MU22.
7. Kenzo kelas pra cadet MU24 dan
8. Hikmah kelas pra cadet FU22.

Untuk 4 medali perak diraih oleh,

1. Alifah kelas cadet FU47.
2. Yuda kelas cadet MU41.
3. Disa kelas pra cadet dan
4. Hikmah kelas pra cadet FU22.

Yosep mengatakan, sangat disayangkan torehan prestasi dan bakat para atlet Nunukan belum mendapat perhatian serius dari Pemda Nunukan.

Sejak ia mengambil alih pelatihan atlet Taekwondo Nunukan 2025, keberangkatan atlet masih bergantung pada sumbangan dan urunan para orang tua.

‘’Kalau kemarin pelatih mampu membiayai sebagian keberangkatan atlet. Kalau sekarang, saya terpaksa rangkul orang tua masing masing atlet. Syukur kita masih bisa berangkatkan atlet. Kedepan, kita berharap ada perhatian untuk bakat dan apresiasi para atlet Taekwondo Nunukan,’’ harapnya.

Untuk diketahui, Yosep Leon, merupakan sipir Lapas Nunukan, yang juga salah satu atlet Taekwondo andalan Kaltim.

Sejumlah prestasi kejuaraan taekwondo yang berhasil ia peroleh adalah,

1. Medali Perak pada Kejurda 2010.
2. Medali Perunggu pada Kejurnas 2010.
3. Medali Emas pada Popda Kaltim 2010.
4. Medali Emas pada Laga Porprov Kaltim 2010
5. Medali Perunggu pada Popnas 2011.
6. Medali Perak pada Kejurwil 2012.
7. Medali Emas di Kejurda Kaltim 2012.
8. Medali Emas di Kejurda Kaltim- Kaltara 2013.
9. Medali Perunggu pada East Borneo Cup 2013.
10. Medali Emas di Kejurda Kaltim 2014.
11. Medali Emas di Porprov Jabar 2014.
12. Medali Emas pada Bali Open Internasional 2014.

Yosep juga pernah tergabung dalam Tim Pelatda Gugus Emas Kaltim 2013.