oleh

Semaraknya Perlombaan Kemerdekaan RI di Lapas Nunukan

NUNUKAN, infoSTI – Hingar bingar teriakan semangat dan tepuk tangan meriah terdengar membahana dari dalam Gedung Lapas Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (22/8/2025).

Terlihat para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wanita mengikuti sejumlah perlombaan dalam semarak kemerdekaan 80 RI bersama Ketua TP-PKK Kaltara, Rahmawati Zainal.

Ragam lomba khas 17 Agustus, seperti makan kerupuk, balap kelereng, memasukkan spidol ke dalam botol, hingga joget balon, menjadikan suasana Lapas riuh rendah dengan suara teriakan para Napi.

“Kita hadirkan semarak HUT RI dalam Lapas. Mereka juga berhak merasakan serunya perayaan kemerdekaan,” ujar Rahmawati Zainal kepada wartawan.

Membawa semangat kemerdekaan RI dalam Lapas, menjadi salah satu upaya menumbuhkan rasa persaudaraan, persatuan dan keharmonisan.

Anggota DPR RI ini menegaskan, para WBP telah lama hidup bersama dalam Lapas, tentu memiliki empati, toleransi dan kepedulian yang berbeda beda.

Sehingga keseruan perlombaan yang dihadirkan kali ini diharap mampu semakin menguatkan ikatan emosional diantara mereka.

“Kita mau esensi kemerdekaan, bersatu berdaulat juga terjalin dalam penjara,” tegasnya.

Para Napi, kata Rahmawati, butuh perhatian lebih dan butuh bimbingan.

Mereka sedang menjalani konsekuensi dari perbuatannya, sehingga perlu adanya suntikan semangat dan aksi nyata yang membuat mereka merasa dimanusiakan sebagaimana layaknya masyarakat biasa.

“Mereka hanya tersesat. Mereka khilaf dan nekat melakukan hal instan demi mencapai tujuannya,” imbuhnya.

Rahmawati, memang menjadi pejabat yang rutin mengunjungi Lapas.

Ia membawa program keterampilan untuk bekal para Napi saat bebas nanti.
Mulai dari kerajinan tangan, kursus menjahit, salon, memasak dan membuat kue, hingga bercocok tanam.

“Kita salurkan bantuan yang dibutuhkan, kita edukasi mereka agar membekali diri dengan keterampilan yang menjadi modal mereka survive ketika bebas nanti,” kata dia.

Hasil para WBP Lapas Nunukan juga beragam dan sudah dinikmati hasilnya.

Ada kebun sayur mayur yang memenuhi pangan dalam Lapas, kuliner yang dijual hingga keluar Lapas.

“Bahkan salah satu produk batik khas Nunukan, Lulantatibu, banyak dihasilkan dari dalam Lapas Nunukan dan dijual hingga Malaysia,” kata dia.

Kalapas Nunukan, Puang Dirham mengapresiasi kepedulian pejabat negara kepada WBP.

Menurutnya, empati dan kepedulian yang ditunjukkan Ibu Anggota DPR RI Rahmawati Zainal, mampu menginspirasi para Napi.

“Perhatian dan kepedulian beliau sangat luar biasa. Beliau pasti menyempatkan diri ke Lapas setiap kunjungan ke Nunukan. Beliau cukup akrab dan dihormati WBP. Terima kasih banyak atas aksi nyata yang ditunjukkan,” kata Puang.