Tarakan, infoSTI – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalimantan Utara, sukses menyelenggarakan sosialisasi mengenai klasifikasi atlet di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tarakan pada tanggal 11 Juli 2025 lalu.
Sosialisasi, bertujuan untuk mempersiapkan atlet-atlet disabilitas Kaltara agar dapat berkompetisi dengan maksimal pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) tahun 2028 yang akan berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sosialisasi ini, sekaligus mencerminkan komitmen kuat NPCI Kaltara untuk memastikan tidak ada lagi atlet yang gagal bertanding di ajang bergengsi seperti Peparnas.
Ada cerita pilu yang mendasari gencarnya sosialisasi ini, yaitu momen gagalnya sejumlah atlet disabilitas Kaltara pada Peparnas Solo 2024, yang disebabkan masalah klasifikasi yang dianggap tidak sesuai oleh tim klasifikasi panitia pelaksana.
“Kami belajar dari pengalaman tahun lalu. Penting bagi kegiatan klasifikasi ini untuk menjadi dasar yang kuat agar atlet-atlet kita tidak lagi mengalami kegagalan bertanding di Peparnas berikutnya,” ujar Pelatih atlet disabilitas Kota Tarakan, Yaudi, Kamis (24/7/2025)..
Ketua NPCI Kota Tarakan, Gode Permana juga meminta arahan dan langkah-langkah konkret yang dapat mereka lakukan untuk berkolaborasi secara efektif dengan pemerintah setempat dalam upaya pembinaan atlet.
Menanggapi hal tersebut, Ketua NPCI Kaltara, Slamet Yahya, menyarankan agar NPCI Kota Tarakan segera mengadakan rapat internal.
“Setelah rapat, agendakan untuk audiensi dengan pemerintah setempat. Kolaborasi dengan pemerintah, adalah kunci untuk mendukung para atlet kita,” jelas Slamet.
Ia menegaskan, pembinaan atlet setelah proses klasifikasi, merupakan bagian dari rencana kerja NPCI Kaltara ke depan.
Dengan adanya sosialisasi klasifikasi dan komitmen untuk pembinaan berkelanjutan, NPCI Kaltara berharap dapat mencetak lebih banyak atlet disabilitas berprestasi dan memastikan partisipasi penuh di Peparnas 2028 mendatang.
“Pembinaan atlet secara berkelanjutan adalah prioritas kami. Kami akan merencanakan program pembinaan yang terstruktur untuk meningkatkan prestasi atlet disabilitas di Kaltara,” jawab Slamet.
Acara ini dihadiri oleh pengurus NPCI Kaltara, pengurus NPCI Kota Tarakan, Kepala Sekolah SLB Kota Tarakan serta para pelatih dan atlet disabilitas berbakat.