oleh

Kisah Randi Anak Nunukan yang Lulus Menjadi Marinir, Ditunjuk Menjadi Salah Satu Peserta Parade Bastille Day Prancis 2025

NUNUKAN, infoSTI – Kisah inspiratif yang penuh haru sekaligus kebanggaan, tersaji dari pelosok RI – Malaysia, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Adalah Randi Bin Baharudin (20), sosok pemuda asal Nunukan ini tampil dalam barisan parade Bastille Day di Paris, Prancis, Minggu (13/7/2025) lalu.

‘’Betapa haru dan bangganya saya anak saya menjadi bagian sejarah. Dia ikut parade Bastille Day kemarin,’’ ujar Ayah Randi, Baharudin, mencurahkan perasaannya kepada media ini, Rabu (16/7/2025).

Baharudin mengaku tak mampu membendung air mata bahagia, Randi yang merupakan putra satu satunya, berhasil membuatnya bangga dan merasa berhasil dalm hidup.

Sebagai keluarga yang sederhana, Randi dinilai mengangkat derajat keluarganya, yang kebanyakan hanya buruh kasar.

‘’Kami tidak ada keturunan aparat keamanan atau pejabat. Baru Randi satu satunya yang bisa menjadi orang dan itu membuat kami sebagai orang tuanya sangat bangga,’’ kata Baharudin.

Bahar mengaku, rasa was was, khawatir dan takut yang selama ini mendera mereka ketika Randi dalam masa pendidikan Marinir, terbayar dengan bergabungnya Randi dalam Korps Marinir, yang merupakan salah satu pasukan elit TNI AL.

Randi lolos sebagai TNI AL pada 18 Maret 2025. Kelulusan inipun kembali mengundan derai air mata, karena sebelumnya, Randi tak lulus tes Polisi karena gugur di tes kesehatan, dengan alasan mata Randi minus.

Tak patah arang, Randi berselancar di internet, mencari pendaftaran sebagai aparat keamanan dan menemukan link pendaftaran TNI AL.

Orang tua, kemudian membawa Randi ke Surabaya untuk lasik, demi menyembuhkan mata minus Randi.

‘’Setelah masalah mata bisa terobati, Randi diterima jadi TNI AL. Kami menangis dan berpesan untuk selalu rendah hati. Kita yang berasal dari bawah harus sadar diri asal kita,’’ kata Bahar lagi.

Nama Randi terpilih menjadi bagian Korps Marinir, dan dikirim untuk penugasan perdananya di Papua.

‘’Selesai menangis bahagia, kami menangis sedih karena dia ditugaskan jauh sekali dari keluarga dan di wilayah konflik. Tapi kami juga sadar, dia disumpah sebagai prajurit dan harus siap ditugaskan dimana saja,’’ lanjutnya.

Baru sebulan di Papua, nama Randi diumumkan menjadi salah satu prajurit Marinir yang berangkat ke Paris untuk latihan gabungan dan ikut dalam parade Bastille Day 2025.

Layaknya sebuah anugerah yang jatuh dari langit, Randi dengan gembira mengabarkan pengumuman dari komandannya kepada orang tuanya.

‘’Dia video call kami, memberitahukan untuk prajurit yang tingginya 178 Cm akan ke Prancis. Kami yang tidak tahu apa apa ini mengatakan mendukung dengan do’a,’’ tutur Bahar.

Randi memang selalu menjaga silaturahmi dengan orang tuanya.

Sebagai anak, Randi sangat faham betul bagaimana orang tuanya berjibaku mencari uang dengan berjualan air bersih ke rumah rumah, demi memberikan masa depan terbaik baginya.

Menghubungi kedua orang tuanya setiap selesai bertugas, menjadi rutinitas. Selain juga menjaga hubungannya dengan Tuhan.

‘’Kabar dia terpilih ke Prancis juga diterima Randi dari Komandannya saat baring baring lepas Solat Isya. Itu saja pesan kami orang tuanya, selalu bersyukur dan jangan kecewakan harapan keluarga,’’ kata Bahar.

Bahkan di Prancis, Randi kerap menelfon selesai tugas sekitar pukul 5 sore waktu Prancis, atau sekitar pukul 23.00 wita.

Di video call, dengan mata berkaca kaca, Randi menceritakan ia sangat bangga dan sangat berterima kasih kepada orang tuanya karena bisa menjadi Marinir.

Meski berada di barisan paling belakang dalam Parade Bastille Day, ia tetap saja bangga, terlebih Presiden RI , Prabowo Subianto yang hadir sebagai tamu kehormatan, memberikan hormat kepada barisannya.

‘’Pokoknya sebagai orang tua, kami sangat sangat bangga. Semoga Randi menjadi tentara yang baik dan memberikan pengabdian terbaiknya untuk negaranya. Kami hanya bisa mendoakan,’’ kata Baharuddin.

Untuk diketahui, Parade militer saat Bastille Day merupakan acara utama dan prestisius serta menjadi parade tertua dan terbesar di Benua Eropa yang telah diselenggarakan sejak tahun 1880.

Prancis merayakan Bastille Day, pada 14 Juli setiap tahunnya. Salah satu hari yang menandai adanya peristiwa Revolusi Prancis.

Revolusi tersebut, berpengaruh besar dalam mengenalkan prinsip-prinsip universal dan hak asasi manusia (HAM), mengubah sistem pemerintahan Prancis, dari monarki absolut sampai sistem demokrasi republik.

Salah satu acara utama yang ditampilkan dalam Bastille Day adalah parade militer yang diisi dengan perwakilan kontingen dari puluhan Negara, termasuk dari Indonesia.

Parade berlangsung di kawasan Champs Élysées, sebuah kawasan yang terkoneksi langsung dengan Gerbang Kemenangan atau Arc de Triomphe.