oleh

SOA Barang Untuk Pedalaman Nunukan Belum Jalan, Harga Barang Dua Kali Lipat Lebih Mahal

NUNUKAN, infoSTI – Masyarakat pedalaman Nunukan, Kalimantan Utara di Kecaman Lumbis Ogong, Lumbis Pensiangan dan Lumbis Hulu, mengeluhkan lambatnya alokasi Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang ke wilayah pedalaman perbatasan RI – Malaysia.

Akibatnya, masyarakat harus membeli barang dengan harga dua kali lipat dengan harga normal.

‘’Kita mempertanyakan kenapa SOA belum terealisasi, padahal sudah masuk bulan 6. Kami ingin mendapatkan Sembako dengan harga murah. Tak seperti sekarang, kita beli, tapi harganya dua kali lipat dari harga normal,’’ ujar perwakilan warga pedalaman Nunukan, Piyus, dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).

Masyarakat Kecamatan Lumbis Ogong, Lumbis Hulu dan Lumbis Pansiangan, biasanya mendapat pasokan Sembako dari Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis.

Dari Desa Mansalong, kapal kapal kayu akan mengangkut Sembako melewati arus sungai deras dengan tantangan jiram.

Batu batu besar menjadi ancaman serius bagi laju kapal kapal kayu, yang merupakan transportasi andalan masyarakat.

Wilayah Kecamatan Lumbis Ogong, Lumbis Hulu dan Lumbis Pensiangan, memang hanya bisa ditempuh melalui jalur sungai.

Kenaikan harga Sembako di wilayah tersebut, mempertimbangkan jarak, waktu tempuh dan BBM.

‘’Jadi memang kalau SOA tidak jalan, harga Sembako cukup mahal. Gula pasir misalnya, kalau harganya Rp 13.000/Kg, kita beli dengan harga Rp 26.000. Begitu juga barang lainnya,’’ kata Piyus.

Piyus juga sudah berupaya mendatangi Pemkab Nunukan, mempertanyakan persoalan tersebut. Namun ia belum mendapat jawaban yang memuaskan.

‘’Tolonglah Pemerintah Daerah supaya segera alokasikan SOA. Kami di pelosok negeri, di perbatasan Negara Indonesia –Malaysia ini, ingin Sembako murah,’’ kata dia.

Terpisah, Pengawas Perdagangan Ahli Muda Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, Abdul Rahman mengatakan, distribusi SOA untuk wilayah pedalaman Lumbis Ogong, Lumbis Pensiangan dan Lumbis Hulu, akan dimulai sekitar bulan Agustus atau Oktober 2025.

‘’Jadi SOA untuk pedalaman Lumbis dan sekitarnya, kita fokusnya adalah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Jadi kita mulai sekitar bulan 8 atau bulan 10,’’ ujarnya saat dikonfirmasi.

Ada kendala dalam alokasi SOA APBD Nunukan untuk wilayah pedalaman Lumbis.

Yang pertama adalah besaran dana, dan masalah kedua, kuota barang.

‘’Jumlah barang yang dialokasikan menyesuaikan anggaran, dengan menimbang HKBN. Jangan sampai SOA barang kita mulai Januari 2025, tapi habis duluan sebelum Natal,’’ jelasnya.

‘’Itulah kenapa kita mengambil kebijakan mendistribusikan SOA pada bulan 8 atau 10, karena kita antisipasi Natal juga. Nanti bagaimana kalau perayaan Natal tidak ada Sembako disana,’’ kata Rahman.

Merujuk data DKUKMPP Nunukan, SOA barang untuk Kecamatan Lumbis Ogong, dianggarkan sebesar Rp 373.251.290.

Dengan rincian,

  1. Mansalong – Desa Sumentobol, (Lumbis Pansiangan), dengan alokasi barang sebanyak 4.210 Kg x 7.937 (harga satuan) = Rp 33.414.770.
  2. Mansalong – Tau Lumbis (Lumbis Hulu) dengan alokasi barang sebanyak 1000 kg x 11.600 = Rp116.000.000.
  3. Mansalong – Labang, Sumantipal, Bululaun Hilir (Lumbis Pansiangan) sebanyak 7.000 Kg x 9.280 = Rp 64.960.000.
  4. Mansalong – Panas , Langgason, Tembalang Hulu (Lumbis Pansiangan) sebanyak 7.265 Kg x 9.768 = Rp 70.964.520.

5 – Mansalong – Samunti, Jukub, Tadungus (Lumbis Ogong) sebanyak 12.000 Kg x 7.326 = Rp 87.912.000.

Jangan Lewatkan: