oleh

Lantik 934 ASN dan PPPK, Bupati Nunukan Irwan Sabri Berpesan Agar Para Pegawai Tak Buru Buru Gadaikan SK

NUNUKAN, infoSTI – Bupati Nunukan, Kalimantan Utara, Irwan Sabri, melantik dan menyerahkan SK bagi 934 ASN dan PPPK Nunukan, Sabtu (24/5/2025).

Dalam sambutannya, Irwan mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung dalam keluarga Korps Pegawai Republik Indonesia, dan meminta agar mengemban tugas dan tanggung jawab sebaik baiknya.

‘’Penyerahan SK ini, menjadi jawaban kesimpang siuran informasi tentang nasib CPNS dan PPPK yang beberapa bulan terakhir selalu menjadi pertanyaan dan perbincangan masyarakat,’’ ujarnya.

Irwan Sabri berpesan agar seluruh CPNS dan PPPK bisa menjalani profesinya dengan penuh kesungguhan dan kesetiaan.

‘’Jangan baru beberapa bulan terima SK, tapi sudah lobi kiri dan kanan ingin minta pindah tugas. Saya kira itu sebuah sikap yang tidak bijak sama sekali,’’ kata dia.

Ia mengingatkan bahwa mengabdi sebagai ASN, adalah impian banyak orang.

Diantara puluhan, bahkan ratusan ribu orang yang ikut seleksi, para peserta yang dilantik hari ini merupakan orang yang beruntung dan terpilih.

Kendati demikian, lanjutnya, menjadi CPNS dan PPPK bukanlah tujuan akhir.

‘’Status ini hanyalah langkah awal untuk memberikan dedikasi dan pengabdian kepada bangsa dan Negara,’’ kata dia.

Jangan buru buru gadaikan SK

Irwan Sabri juga meminta para CPNS dan PPPK yang menerima SK agar agar tidak terburu buru menyimpan SK-nya di Bank.

“Tunggulah sejenak, hitung dulu semuanya dengan cermat, diskusikan baik-baik dengan keluarga sebelum mengambil keputusan. Kalau keputusannya memang harus meminjam uang di bank dengan jaminan SK, maka pastikan peruntukannya untuk hal hal yang penting dan sangat mendesak,’’ imbaunya.

SK yang diterima hari ini, lanjutnya, sepatutnya dimaknai sebagai anugerah dan rejeki yang luar biasa dari Allah Tuhan yang Maha Esa.

Tidak perlu membanding bandingkan antara PNS dan PPPK, karena itu hanya akan menghilangkan rasa syukur

Setiap orang telah diberikan jatah rejeki dan akan menjalani takdir kehidupan masing masing.

Sehingga, tak perlu menuruti gaya hidup, apalagi menggadaikan SK demi hidup mewah, seperti membeli mobil dan barang bernilai ekonomi tinggi lainnya.

‘’Kenapa saya perlu mengingatkan hal ini, menurut pengalaman yang ada selama ini, ASN yang terlanjur menggadaikan SK-nya di Bank biasanya akan kehilangan semangat dalam bekerja. Apalagi ketika tiap bulan gajinya hanya tinggal 200 atau 300 ribu rupiah saja, maka kerjanya akan kurang bersemangat,’’ jelasnya.

Sebagai ASN dan PPPK, maka sudah seharusnya mereka memiliki loyalitas, kapasitas dan integritas yang bisa dipertanggungjawabkan.

Jangan sering mengeluh, jangan banyak protes dan suka mengkritik pemerintah.

‘’Karena sejatinya jati diri ASN, adalah menjadi abdi negara dan abdi masyarakat. Berbeda halnya dengan LSM ataupun pengamat, yang tugasnya untuk selalu mengkritik pemerintah,’’ pesannya.