NUNUKAN, infoSTI – Bupati Nunukan, Kaltara, Irwan Sabri, memantau langsung launching bedah rumah milik Yohanes Gala, di RT 10, Nunukan Barat, Sabtu (26/4/2025).
Irwan Sabri menegaskan, penyediaan rumah layak huni, adalah prioritas pemerintahannya.
Ia akan berusaha maksimal dalam mengentaskan kemiskinan dengan program nyata, pembangunan rumah layak huni.
“Diharapkan rumah layak huni dibangun dengan ketentuan rumah sehat. Sehingga tidak ada lagi kasus stunting, dan masyarakat Nunukan bisa menggapai sejahtera,” ujarnya.
Irwan Sabri berpesan agar Dinas Perkim melakukan pengawasan melekat atas jalannya program dimaksud.
Penerima bantuan juga harus bersegera membangun rumahnya ketika material bangunan sudah disediakan.
“Jangan sampai ada material terbiar, semen membatu dan sebagainya. Kita mohon dukungan semua pihak untuk kelancaran program pembangunan rumah layak huni,” katanya.
Irwan Sabri juga memberikan apresiasi Dinas Perkim Nunukan yang cepat tanggap dan membantu kelancaran program bedah rumah bagi warga dengan hunian tak layak.
“Ini bentuk keseriusan Pemda Nunukan dalam pemberian rumah layak huni bagi masyarakat. Mohon do’a semuanya agar kami mampu menyelesaikan tanggung jawab dan amanah ini,” kata Irwan Sabri.
Jumlah RTLH di Nunukan 3.036 unit
Kepala Dinas Perkim Nunukan, Alimudin menguraikan, tercatat sekitar 3036 unit rumah dengan kategori RTLH di Kabupaten Nunukan, di tahun 2021 – 2024.
“Dan Pemkab Nunukan hanya mampu membiayai 200 rehab rumah setahun. Artinya 1000 rumah dalam 5 tahun. Sehingga kita butuh kerja sama dengan Pemerintah Provinsi, Pusat, dan pihak swasta,” kata Alimudin.
Kebutuhan dan kesadaran bahwa pemerintah wajib menyediakan rumah layak huni bagi masyarakatnya jugalah yang mendasari Pemkab Nunukan menandatangani kerja sama dengan Bank BPD Kaltimtara.
Dengan demikian, Pemkab Nunukan telah mentargetkan 200 rumah dalam setahun, dengan alokasi anggaran Rp 25 juta per unit.
Rinciannya, Rp 21,5 juta untuk material, dan 3,5 juta untuk biaya tukang.
“Dengan kolaborasi banyak pihak, kita berharap pengentasan kemiskinan dengan menyediakan rumah layak huni, bisa terealisasi semua,” kata dia.
Profil Yohanes Gala, Eks TKI penerima program bedah rumah perdana
Yohanes Gala (48), merupakan penerima pertama program bedah rumah, yang merupakan salah satu program unggulan Bupati Nunukan, Irwan Sabri.
“Senang sekali saya rasa,” ujar Yohanes, mengutarakan perasaannya.
Rumah Yohanes, berukuran 5×6 m2, dengan lembaran seng di semua bagian.
Rumah tersebut, dihuni 9 orang. Yohanes, istrinya, serta 7 anaknya.
Yohanes merantau ke Nunukan pada 2009. Ia kemudian memutuskan untuk bekerja di Malaysia sebagai TKI.
Ia bekerja di perusahaan papan, dan sering berpindah lokasi kerja dengan jenis pekerjaan berbeda pula.
“Akhirnya saya dideportasi ke Nunukan 2017. Saya bekerja serabutan, kadang di proyek bangunan, membongkar gas LPG, mencetak batako, dan banyak lagi,” tuturnya.
Saat itu, ia selalu menempati rumah rumah kebun, sampai 2018 ada pemilik kebun menawarkannya tanah 10×20 m2 dengan harga Rp 30 juta.
Dengan sedikit tabungan hasil bekerja di Malaysia, ia mencicil membayar tanahnya.
“Saya kumpul seng seng bekas, kayu kayu bekas, dan jadilah rumah di 2021. Asal ada tempat tidur dan terhindar dari hujan, cukup sudah,” kata dia.
Ketua RT 10 Nunukan Barat, Sapri, mengatakan, ada 4 rumah warga yang ia usulkan menjadi target bedah rumah Pemkab Nunukan.
Usulan tersebut, setelah mendata dan memverifikasi status tanah, juga berkas kepemilikan yang sah.
“Jadi rumah yang kita usulkan melalui verifikasi ketat. Yang jelas kepemilikan tanahnya sah, dan kondisi rumahnya tidak layak huni, seperti rumah Pak Yohanes,” kata dia.
Hadir dalam acara ini, Kajari Nunukan, Fatoni Khatam, Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik.
Dandim 0911/Nunukan, Letkol Inf.Albert Frantesca Hutagalung. Perwakilan Polres Nunukan, AKP Siswati, dan Kepala Kantor Cabang BPD Kaltimtara Nunukan, Islam Kurniawan.