NUNUKAN, infoSTI – Lalu lintas arus mudik jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara, terpantau ramai lancar sejak 11 Desember 2024.
Hanya saja, kepadatan penumpang yang pulang kampung menggunakan kapal laut, tidak seramai tahun tahun sebelumnya.
Kepala Kantor Cabang Pelni Nunukan, Junarto, mengatakan, kalau biasanya, penumpang kapal melebihi 2000 orang, saat ini, jumlah pemudik terbanyak hanya sekitar 2021 orang.
‘’Puncak mudik Nataru di Nunukan itu pada 17 Desember 2024 kemarin. Data kami, jumlah penumpang kapal sebanyak 2021 orang. Jadi bisa dikatakan tidak terlalu ramai,’’ ujarnya, ditemui Kamis (19/12/2024).
Ia menambahkan, tanggal 17 Desember 2024, merupakan jadwal kedatangan dan keberangkatan Kapal Pelni paling ideal untuk merayakan Natal 2024.
Karena para penumpang, bisa sampai kota kelahirannya, tiga atau dua hari sebelum puncak perayaan Natal di 25 Desember.
Data Pelni Nunukan mencatat, mayoritas penumpang yang mudik, memiliki tujuan Pare Pare, Sulawesi Selatan, sekitar 60 persen.
Sisanya, tujuan Indonesia Timur, seperti Nusa Tenggara Timur, Maumere, Larantuka dan kota bagian Timur Indonesia lainnya.
‘’Jadi penumpang yang mudik itu biasanya juga berasal dari para TKI Malaysia. Kali ini, jumlah tersebut tidak terlalu dominan,’’ tegas Junarto.
Junarto menjelaskan, kapasitas kapal Pelni di waktu normal, sebanyak 1995 penumpang.
Adapun masa peak session, Kementrian Perhubungan memberikan dispensasi sebanyak 53 persen, menjadi 2996 orang.
Setelah memastikan kapal lolos uji Ram Ceck. Control kondisi mesin, alat keselamatan dan keamanan navigasi.
‘’Jadi saat ini jumlah penumpang belum melebihi dispensasi penumpang. Paling ramai atau puncaknya di 17 Desember itu, sebanyak 2021 penumpang, sebelumnya ada yang 1600, 1000, jadi termasuk sepi,’’ kata dia.
Menurut Junarto, ada dua kemungkinan, mengapa arus mudik Nataru tahun ini, terlihat tidak seramai tahun sebelumnya.
Alasan pertama, karena Nataru berdekatan dengan Ramadhan, sehingga ummat Muslim memilih menahan diri dulu untuk mudik, dan menunggu dekat Ramadhan.
Dan alasan kedua, ketatnya pengawasan Aparat Keamanan untuk pencegahan TPPO, mempengaruhi jumlah penumpang di Pelabuhan Tunon Taka.
Untuk diketahui, banyak penumpang yang turun di pelabuhan Tunon Taka, menjadi korban calo, untuk diseberangkan ke Malaysia secara illegal.
‘’Jadi meski musim libur panjang, anak anak sekolah juga libur, tapi bagi Ummat Muslim karena jaraknya berdekatan dengan Ramadhan, mereka memilih nanti dulu, tahan dulu. Ditambah ketatnya aparat dalam mengawasi penumpang, memberi suasana yang berpengaruh pada jumlah penumpang kapal,’’ urainya.
Junarto mengimbau agar masyarakat berhati hati dalam membeli tiket.
Para calon penumpang, hendaknya langsung membeli tiket melalui Aplikasi Pelni Mobile.
Jika kurang yakin, lebih baik menelfon layanan Pelni 162, sehingga terhindar dari penipuan yang merugikan.
‘’Kita menyiagakan petugas Pelni di depan loket. Para penumpang diajarkan bagaimana membeli tiket online, system pembayaran barang kargo dan lainnya. Alhamdulillah, dari sekian banyak penumpang, 800an orang memanfaatkan Pelni Mobile,’’ kata Junarto.
PT Pelni, menjadwalkan 9 keberangkatan kapal untuk melayani momen Nataru kali ini.
Terdapat 3 unit armada Pelni, masing masing, KM Lambelu, KM Bukit Siguntang dan KM Sabuk Nusantara 97, yang merupakan kapal perintis.