NUNUKAN, infoSTI – Meski tak diwarnai adu argumen dengan menampilkan data otentik, acara debat perdana Paslon Bupati Nunukan, Kaltara yang digelar salah satu stasiun TV swasta di Jakarta, Senin (4/11/2024) diwarnai saling sindir.
Momen terakhir dalam sesi tanya jawab, menjadi sindiran paling keras, yang dilontarkan Paslon GAAS terhadap Paslon IRAMA.
Hal tersebut, karena Paslon IRAMA menjawab pertanyaan GAAS di luar ekspektasi, bahkan cenderung tidak nyambung saat membahas inflasi.
Momen berawal ketika Calon Bupati GAAS, Andi Akbar, menegaskan bahwa dirinya baru akan menjabat sebagai Bupati Nunukan. Dan sebagaimana Paslon lain, ia bertekad memperbaiki semua kekurangan, meningkatkan pelayanan dan menyempurnakan yang telah ada.
Hal tersebut bermaksud menjelaskan kepada kedua Paslon lain yang dianggap selalu menyerang kebijakan pemerintah Kabupaten Nunukan saat ini.
“Bapak ibu yang kami hormati, kami ini kan baru mau jadi bupati. Jadi kedepan Insyaaloh kami akan menjadi Bupati dan Wakil Bupati ketika diberikan amanah oleh Alloh. Kami akan perbaiki semua, kita tingkatkan dan kita sempurnakan,” ujar Andi Akbar.
Iapun melanjutkan dengan pertanyaan kepada Paslon IRAMA,
“Salah satu isu nasional hingga ke daerah, yakni terkait pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat kita. Apa strategi bapak untuk mengendalikan inflasi di kabupaten Nunukan,” tanyanya.
Wakil Bupati dari IRAMA, Hermanus, lalu menjelaskan sejumlah langkah strategis, diantaranya melakukan digitalisasi, juga meningkatkan transparansi agar masyarakat lebih percaya kepada pemerintah.
“Kami juga melibatkan masyarakat, dan turun langsung ke lapangan untuk meninjau, jemput bola. Turun, datang, mendengar, melihat dan memberikan solusi agar inflasi tidak terjadi di Kabupaten Nunukan,” jawab Hermanus.
Andi Akbar, mengaku kecewa dengan jawaban IRAMA.
“Mungkin Paslon Nomor 3 belum tahu apa itu inflasi. Dan saya tadi berharap calon bupatinya menjawab ini,” keluhnya.
Andi Muhammad Akbar menguraikan, inflasi adalah bagaimana kenaikan harga barang dan jasa, terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Untuk mengatasi inflasi, GAAS memiliki 4 strategi. Masing masing, untuk keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, sampai komunikasi efektif.
“Bagaimana kita meningkatkan pasar murah, gerakan pasar murah. Bekerja sama dengan Bulog dan meningkatkan pemuatan tol laut, untuk menurunkan disparitas harga,” urainya.
Lebih lanjut, GAAS juga akan meningkatkan bantuan benih/pupuk.
Pemberian Alsintan, meningkatkan kerjasama antar daerah untuk menjaga pasokan,
Meningkatkan komunikasi dengan internal instansi vertikal sesuai dengan kewenangan.
“Dan saya setuju kita harus turun lapangan untuk selalu mendapat informasi harga setiap hari,” tuntasnya.