oleh

Pencarian Hari Pertama Dua ABK yang Hilang di Perairan Tanjung Aru Pulau Sebatik, TNI AL Hanya Temukan Kapal

NUNUKAN, infoSTI – Prajurit Pangkalan TNI AL (LANAL) Nunukan, Kalimantan Utara, melakukan operasi pencarian 2 ABK perahu kayu pengangkut Sembako, yang dilaporkan karam di Perairan Tanjung Aru, Pulau Sebatik, di perbatasan RI – Malaysia, Minggu (20/7/2025).

Sampai operasi pencarian hari pertama ditutup, Tim SAR belum menemukan keberadaan 2 ABK yang hilang.

‘’Prajurit kami hanya menemukan perahu yang penuh air dan tenggelam, pada sekitar pukul 14.00 wita. Adapun dua ABK, belum berhasil kita temukan,’’ ujar Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, saat dihubungi.

Prajurit TNI AL, kemudian menguras air yang memenuhi perahu, dan dibantu warga, menarik perahu tersebut ke Pantai Somel, tak jauh dari Pos TNI AL di Sei Pancang, Pulau Sebatik.

Perahu tradisional GT 2 yang berhasil ditarik ke daratan, diketahui memuat Sembako dari Tawau, Malaysia, untuk kebutuhan warga perbatasan RI – Malaysia.

‘’Operasi pencarian dihentikan pukul 18.00 wita karena cuaca gelap sehingga jarak pandang terbatas. Pencarian dilanjutkan esok hari,’’ kata Primayantha lagi.

Sebuah kapal bermuatan sembako dilaporkan tenggelam di perairan Tanjung Aru, wilayah perbatasan RI–Malaysia, tepatnya di Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Sabtu (19/7/2025) malam.

Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, mengatakan laporan pertama diterima dari seorang warga bernama Arman, pemilik perahu, pada Minggu (20/7/2025) pukul 10.00 Wita.

“Kami menerima laporan dari Arman, warga Desa Bukit Aru Indah, Sebatik Timur, bahwa perahu miliknya yang bermuatan sembako tenggelam di Perairan Tanjung Aru,” ujar Primayantha saat dihubungi, Minggu (20/7/2025).

Kapal tersebut dinakhodai oleh Hasim Bin Hatta (Acok) dan membawa dua anak buah kapal (ABK) yakni Rahmat dan Arifin Nurman (29).

Dari ketiganya, baru Arifin Nurman yang ditemukan dalam kondisi selamat.

Ia ditemukan oleh kru kapal reguler Sadewa Ekspress yang tengah berlayar menuju Tarakan, kemudian dievakuasi ke Puskesmas Sebatik Timur.

“Saudara Arifin ditemukan oleh ABK kapal reguler yang akan berangkat ke Tarakan, Sadewa Ekspress,” imbuh Primayantha.

Menurut pengakuan Arifin, kapal tenggelam akibat angin kencang dan gelombang tinggi yang menghantam perairan pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 Wita.

Hingga berita ini diturunkan, dua awak kapal lainnya, yakni Hasim dan Rahmat, masih dinyatakan hilang.

Tim dari TNI AL Lanal Nunukan masih melakukan pencarian intensif terhadap dua korban yang belum ditemukan.