oleh

Cara SMPIT Ibnu Sina Menempa Generasi Robbani, Membangun Perkemahan di Halaman Islamic Centre

NUNUKAN, infoSTI – Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Ibnu Sina, Nunukan, Kalimantan Utara, menggelar kemah blok perdana di halaman Islamic Centre Nunukan, Kamis (9/1/2025).

Sebanyak 277 pelajar dan 30 guru akan tinggal dan berkegiatan di halaman masjid, selama tiga hari ke depan, hingga Minggu (11/1/2025).

“Kita menggelar kemah blok religi. Tujuannya untuk mempertebal keimanan, memakmurkan masjid, dan menempa anak anak kita sebagai generasi Robbani,” ujar Kepala Sekolah SMPIT Ibnu Sina, Nunukan, Syafaruddin, saat ditemui.

Selama tiga hari ke depan, anak anak pelajar SMPIT Ibnu Sina akan diajarkan pola hidup religius, layaknya pesantren kilat.

Mereka akan mendirikan qiyamul lail (tahajud), tilawah Al Qur’an, Sholat Dluha, dan berbagai aktifitas religi lainnya, di samping kegiatan Kepramukaan pada umumnya.

“Kita sengaja memilih lokasi Islamic Center, sekaligus mengajak anak anak memakmurkan masjid, dan juga promosi ke masyarakat bahwa kita punya ikon religi yang megah di perbatasan RI – Malaysia,” ujarnya lagi.

Selama tiga hari, anak anak akan dijauhkan dari bermain Hp.

Hp hanya dikhususkan untuk sarana pembelajaran dan sesekali berkomunikasi dengan orang tua.

“Banyak anak anak yang saat ini kecanduan Hp, sampai mempengaruhi keseharian dan sikap mereka. Kita coba sibukkan mereka dengan kegiatan bermanfaat dan mempererat ukhuwah dalam kemah blok religi ini,” tegasnya.

Untuk diketahui, Masjid Islamic Center Hidayatur Rahman, adalah salah satu ikon megah di perbatasan RI – Malaysia.

Bangunan yang memiliki 1 kubah inti dan 4 kubah pendamping ini, tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah bagi Umat Islam.

Tetapi juga sebagai tempat kegiatan keagamaan, edukasi, pusat pendidikan, dan wisata religi.

Masjid yang dibangun di pinggir laut di atas lahan seluas 10 hektar, dan berada persis di depan Kantor Bupati Nunukan ini, dibangun 2013 dan resmi digunakan 30 November 2015.

Pembangunan gedung Islamic Center, menelan dana sebesar Rp 96,532 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) II Kabupaten Nunukan.

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Hukum Kwarcab Pramuka Nunukan, Akhmad, mewanti wanti agar para peserta kemah religi, mengamalkan ajaran Pramuka.

Setiap Pramuka, diwajibkan menunaikan janji Dasa Dharma.

Mulai taat kepada Tuhan yang Maha Esa, hingga suci dalam perkataan dan perbuatan.

“Kita di perbatasan negara, memiliki kerawanan dalam hal pelanggaran kesusilaan. Anak anak terjerumus narkoba, dan kita berharap adik adik membentengi diri dengan kewajiban menunaikan Dasa Dharma Pramuka,” nasehat Akhmad.

Pramuka, kata Akhmad, bisa mempermudah jalan ketika sudah lulus sekolah dan hendak melanjutkan study, bahkan untuk mendaftar sebagai abdi negara.

Pengalaman Akhmad ketika mengikuti Jambore Nasional, membuktikan para petugas marching band, didominasi lulusan Akmil, dan semua adalah anak Pramuka saat masih sekolah.

“Pramuka mengajarkan kedisiplinan, kemandirian dan tanggung jawab. Dan kita ada Pramuka Garuda, yang menjadi kasta tertinggi Pramuka. Silahkan nanti mendaftar itu, dan sertifikatnya akan menjadi rekomendasi ketika kita mendaftar di Perguruan Tinggi, bahkan TNI, Polri,” kata dia.