oleh

Menakar Program BAHAGIA, Seragam Gratis Bagi Anak Sekolah  VS Makanan Bergizi Gratis

NUNUKAN, infoSTI – Program seragam gratis bagi Taman Kanak Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Nunukan, menjadi salah satu program dan janji politik Paslon Basri – Hanafiah (BAHAGIA).

Paslon dengan Nomor Urut 2 ini, menegaskan, seragam gratis, adalah bagian dari upaya meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan di daerah.

banner 336x280

“Program seragam sekolah gratis ini adalah komitmen BAHAGIA, untuk membantu meringankan orang tua anak anak sekolah. Jadi anak anak bisa fokus pada pelajaran, orang tua tidak pusing memikirkan harga seragam,’’ ujar Ketua Tim Pemenangan BAHAGIA, La Dulah, saat ditemui, Sabtu (16/11/2024).

BAHAGIA memiliki harapan seragam sekolah gratis akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan membantu mencapai target pembangunan daerah di sektor pendidikan.

“Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan program ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak yang signifikan bagi pendidikan di Kabupaten Nunukan,” imbuh La Dulah.

Kendati demikian, ada potensi benturan yang akan dihadapi dalam realisasi program seragam gratis, dengan program nasional Makan Bergizi Gratis, yang merupakan program Presiden RI, Prabowo Subianto.

Sementara ini, ada wacana standarisasi harga menu makan gratis nasional Rp 15.000/porsi, dan kelebihan harga, akan menjadi tanggungan APBD.

Adapun hitungan kasar Pemkab Nunukan, dibutuhkan alokasi dana dengan asumsi sebesar Rp 59 miliar APBD untuk mengcover makan bergizi gratis anak sekolah, di tahun 2025.

Bagaimana BAHAGIA menjawab potensi benturan tersebut, dan apakah program seragam sekolah gratis masih bisa terealisasi?

‘’Masih relevan, karena kalau seragam sekolah gratis ini sekali dalam setahun. Makan gratis, setiap hari. Jadi tidak ada benturan meski APBD sebagian terserap ke program Presiden tersebut,’’ jawab La Dulah.

La Dulah menegaskan, Basri memiliki segudang pengalaman dan memahami porsi anggaran APBD Nunukan.

Basri yang pernah menjabat Bupati Nunukan periode 2011 – 2016, telah membuktikan dengan banyaknya pembangunan yang merata di 21 Kecamatan yang ada, tanpa pernah defisit.

Selain itu, prioritas utama dari program Makan Bergizi Gratis adalah menciptakan backward linkage atau keterkaitan untuk membentuk dan menguatkan rantai pasok lokal dengan melibatkan petani lokal, peternak lokal, nelayan lokal, usaha kecil dan menengah (UKM), serta koperasi desa.

‘’Artinya, plot plot anggaran itu meski diambil dari sumber yang sama, tetap dipisahkan peruntukannya. Dan jangan lupa, makan bergizi gratis itu sumber dana utamanya APBN, dengan harapan menyasar ekonomi dan banyak hal lain. Dengan kondisi perbatasan Negara, Nunukan tentu akan mendapat kemudahan dan keistimewaan kucuran APBN dari sector lainnya itu,’’ jawab La Dulah.

Sumber : Tim BAHAGIA