NUNUKAN, infoSTI – Mendapat sentilan di pertanyaan sebelumnya, Paslon BAHAGIA, berkesempatan bertanya kepada GAAS, dalam sesi tanya jawab, untuk debat perdana Paslon Bupati Nunukan 2024 – 2029 yang disiarkan live oleh salah satu stasiun TV swasta di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Calon Wakil Paslon BAHAGIA, Hanafiah, menanyakan komitmen GAAS terhadap industri swadaya masyarakat di sektor rumput laut.
“Jika saudara terpilih, bagaimana sesungguhnya komitmen saudara, dan bagaimana kontribusi pihak swasta di Kabupaten Nunukan dalam menjaga stabilitas harga rumput laut. Mohon penjelasannya,” tanya Hanafiah.
Calon Wakil Bupati Paslon GAAS, Servianus menegaskan, sektor rumput laut, menjadi salah satu konsentrasi, mengingat harga yang semakin rendah.
“Kita harus meningkatkan kualitas untuk menambah kemampuan bagi pasar untuk menyerap. Kalau kualitas kurang bagus akan berdampak pada harga,” jawab Servianus.
Andi Muhammad Akbar selaku Calon Bupati GAAS, menambahkan, permasalahan harga rumput laut, tentu tak lepas dari hukum ekonomi, suplay and demand.
Ia meyakinkan bahwa rumput laut menjadi prioritas GAAS, dimana nantinya, pemerintah harus turun langsung ke lapangan, apalagi salah satu pemasukan masyarakat, adalah rumput laut.
“Akan kami tingkatkan kualitas bibitnya, kami akan menyiapkan seluruh fasilitas, sarpras yang dibutuhkan. Kualitas mutu juga akan kita jaga, dan kami akan koordinasi terus dengan pihak pabrik, pengusaha dan asosiasi yang ada di Kabupaten Nunukan,” kata dia.
Langkah lain, GAAS mendukung sepenuhnya hilirisasi, masuknya investor, sehingga pengelolaan rumput laut semakin berkembang kedepannya.
Jawaban tersebut, dirasa janggal oleh Paslon BAHAGIA. Basri mengatakan, Paslon GAAS, selama ini berada dalam sistem pemerintahan, sementara masalah anjloknya harga rumput laut ini sudah bertahun tahun.
“Dimana usaha anda. Saya sudah keliling keliling, tidak ada keberadaan pemerintah di lapangan, tidak ada. Seharusnya pemerintah disitu bisa memberikan semangat, memberikan solusi, tapi tidak ada, saya sudah keliling bertanya ke petani rumput laut. Mereka terjun bebas, berjuang sendiri, mencari solusi persoalannya sendiri. Artinya pemerintah nol,” kata Basri.
Ia menambahkan, Pemda Nunukan saat ini tidak memperjuangkan harga rumput laut.
“Kalau mengatakan nanti, mengapa nanti. Sekarang sudah menjabat. Anda bagian pemerintahan saat ini. Kalau saat ini tidak bisa apalagi nanti. Jadi jangan tunggu nanti, harus hadir sekarang di masyarakat,” katanya lagi.